Polisi pantau distribusi bahan pokok Ramadhan

id satgas pangan,ramadhan 1440 H,jelang ramadhan,sambut ramadhan,tradisi ramadhan,bulan puasa,puasa ramadhan,polda ntb

Polisi pantau distribusi bahan pokok Ramadhan

Arsip foto aktivitas pedagang di Pasar Kebon Roek, Mataram, NTB. (ANTARA/Dhimas BP)

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan NTB, memantau dan mengawasi distribusi bahan pokok di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat di bulan suci Ramadhan.

"Mulai dari pedagang besarnya sampai penyaluran ke pasar, akan kita pantau," kata Kasubdit I Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Feri Jaya Satriansyah di Mataram, Jumat.

Salah satu komoditas bahan pokok yang menjadi atensi pengawasan adalah bawang putih. Komoditas yang satu ini memang menjadi sorotan karena pasarannya di awal ramadhan menembus harga Rp100 ribu per kilogram.

Harga untuk bawang putih jenis impor itu muncul di salah satu pasar induk tradisional di Pulau Lombok, yakni Pasar Kebon Roek, Kota Mataram. Namun harga tersebut tidak bertahan lama setelah stok impor sebanyak 72 ton masuk ke NTB secara bertahap.

Pada Kamis (9/5), Dinas Perdagangan NTB telah melihat harga bawang putih impor di Pasar Mandalika, Kota Mataram. Harga jual di salah satu pasar induk tradisional, dekat Terminal Mandalika tersebut, sudah turun menjadi Rp40 ribu per kilogram.

Namun berbeda dengan bawang putih lokal, yang kabarnya masih bertahan di harga Rp80 ribu. Selain stoknya langka, jenis lokal kurang diminati masyarakat.

"Kalau yang lokal, produksi Sembalun itu, rata-rata memang untuk bibit, dan juga obat, jadi memang agak mahal harganya. Beda dengan impor, lebih berisi dan cocok untuk bumbu masakan, makanya laku," ujar Feri yang sebelumnya sempat beberapa kalinya turun bersama tim satgas pangan mengecek harga dan stok pasar bawang putih.

Meski harga bawang putih berangsur stabil sesuai yang diharapkan Menteri Pertanian ke harga Rp30 ribu sampai Rp25 ribu per kilogramnya, namun penurunan harga itu hanya terjadi di Pulau Lombok.

Berbeda dengan gejolak harga yang terjadi di Pulau Sumbawa, Dinas Perdagangan NTB mencatat bawang putih impor masih berjaya di harga Rp70 ribu per kilogram. Tingginya harga tersebut karena permintaan lebih tinggi dibandingkan stok pasar.

Untuk mengatasinya, Dinas Perdagangan NTB meminta Kementerian Perdagangan kembali mendatangkan pasokan bawang putih impor. Jumlah 50 ton diperkirakan mampu menutupi kebutuhan masyarakat Pulau Sumbawa selama bulan Ramadhan.

Sembari menunggu pasokan tambahan datang, Tim Satgas Pangan NTB dikatakan Feri telah mengeluarkan imbauan yang dikhususkan kepada para pedagang besar agar mengeluarkan semua persediaan stok gudangnya.

"Jangan sampai ada yang masih simpan stok di gudang, kalau pun ada ditemukan, pastinya akan kita suruh lepas ke pasar," ucapnya.

Selain bawang putih, stok pasar dan harga komoditas bahan pokok seperti cabai, telur, daging sapi, juga menjadi sorotan tim satgas pangan.