Mataram (ANTARA) -
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai menggencarkan kegiatan normalisasi saluran sebagai upaya antisipasi terjadinya banjir, genangan serta luapan ke rumah penduduk saat musim hujan.
"Untuk kegiatan normalisasi kami telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,5 miliar," kata Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan normalisasi dipusatkan pada saluran yang juga berfungsi sebagai irigasi di titik-titik rawan genangan dan luapan air saat terjadinya hujan, seperti di kawasan Kekalik, Pagutan, Karang Buaye, dan Lingkar Selatan.
Dia mengatakan kegiatan normalisasi saat ini sedang dilakukan di kawasan Kekalik dengan menggunakan alat berat, dan menurunkan petugas pasukan biru yang merupakan pegawai tidak tetap (PTT) di Dinas PUPRKota Mataram.
"Mereka ini secara bergantian melakukan normalisasi pada titik-titik yang dianggap rawan genangan, termasuk juga di sungai agar ketika hujan turun debit air bisa tertampung," katanya.
Menurutnya, sedimentasi yang terjadi pada saluran disebabkan endapan sampah dan tanah apalagi Mataram merupakan daerah hilir, sehingga sampah dan tanah kiriman cukup banyak.
Di sisi lain untuk menghindari terjadinya sedimentasi, Miftahurrahman meminta agar masyarakat tidak membuang sampah di saluran, termasuk bekas bongkaran rumah warga yang saat ini sedang melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa.
"Dari laporan, petugas kami banyak menemukan warga membuang bongkaran rumah ke saluran dan sungai. Sementara, kita sedang melakukan normalisasi," ujarnya.
Selain melakukan normalisasi di saluran, Dinas PUPR Kota Mataram juga telah melakukan normalisasi di muara Kali Unus, yang setiap tahunya selalu menjadi pemicu luapan air ke perumahan penduduk saat musim hujan.
"Luapan air di aliran Kali Unus salah satunya dipicu karena "bibir" muara tertutup pasir pantai. Karenanya, muara sungai ini harus rajin kita normalisasi sebab gelombang pantai yang membawa pasir akan terus menutup bibir muara," katanya.
Berita Terkait
Pemprov Jakarta keluarkan surat edaran WFH bila terjadi banjir di hari kerja
Kamis, 12 Desember 2024 4:19
Sekolah di Mataram diminta lakukan kesiapsiagaan banjir
Selasa, 10 Desember 2024 16:26
Dua sekolah di Kota Mataram diliburkan akibat banjir
Selasa, 10 Desember 2024 15:49
Banjir di Lombok Tengah mulai surut
Selasa, 10 Desember 2024 12:19
Hujan deras, Lima desa di Lombok Tiimur diterjang banjir
Selasa, 10 Desember 2024 12:18
Banjir dan tanah longsor terjang sejumlah wilayah di Kota Bima
Senin, 9 Desember 2024 21:24
Para korban banjir di Lombok Tengah dapat bantuan logistik
Sabtu, 7 Desember 2024 11:13
Pencarian korban hilang di Sukabumi dioptimalkan tujuh hari
Sabtu, 7 Desember 2024 6:59