Mataram (ANTARA) - Pelaku pengrusakan dengan inisial A, di Gereja Katolik Paroki St. Yoseph Denpasar, yang menyebabkan beberapa media persembahyangan rusak, saat ini sedang menjalani perawatan di RSUP Sanglah.
"Yang kejadian di Gereja Santo Yoseph itu ya kita amankan lalu diinterogasi, namun saat diinterogasi diem gitu aja, ngga banyak bicara dan dibawa ke RS Sanglah dan hasil dari koordinasi awal dengan dokter di Rumah Sakit Sanglah di UGD bahwa yang kita amankan itu mengalami depresi akut," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan, di Denpasar pada Rabu.
Ia mengatakan bahwa kondisi dari pelaku dengan inisial A ini, berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak RS adalah ketika pelaku berada dititik lemah, tiba-tiba akan menangis dan mengalami tensi tinggi.
"Nah dititik kelemahan dia itu bisa muncul tiba-tiba, jadi langsung menangis, dan dengan kondisi begini memang dia sakit ya dan dia juga meminum obat tensi tinggi," jelas Ruddi.
Baca juga: Forum Lintas Agama Sesalkan Pengrusakan Gereja
Baca juga: Polisi kejar pelaku pengerusakan Gereja Santo Zakaria di Ogan Ilir
Baca juga: Polsek Dentim menangkap pelaku perusakan di Gereja Katolik
Berdasarkan penjelasan dari keluarga pelaku bahwa pada saat kejadian, pelaku akan melakukan persembahyangan, namun saat memanjatkan doa, tiba-tiba menitikkan air mata dan menangis.
"Jadi dia ini tiba-tiba dia langsung menangis dan saat itu juga dipeluk oleh istrinya, tapi istrinya pun juga ikut dibanting sama dia (pelaku) ini," ujar nya.
Menurutnya, pengamanan terhadap pelaku dilakukan berdasarkan informasi yang diterima, maka dibuatkan laporan atas kasus pengrusakan tersebut.
"Kita membuat laporan karena informasi kita terima jadi harus mengamankan dia, dari pihak Gereja juga sudah mengatakan seperti itu ya, kalau diselesaikan secara kekeluargaan, jadi saya ucapkan terima kasih kepada umat di Gereja untuk situasi yang tetap aman dan kondusif," Tegas Ruddi.
Pelaku dengan inisial A ini juga merupakan umat dari Gereja Katolik Paroki St. Yoseph Denpasar, dan kerap melakukan persembahyangan bersama keluarganya. Untuk selanjutnya terhadap pelaku yang saat ini menjalani perawaran untuk dilihat dari kondisi fisiknya, terlebih lagi pelaku juga mengkonsumsi obat untuk tensi tinggi.
Dari peristiwa tersebut, akibatnya ditemukan 3 buah kaca jendela gereja pecah, lemari tempat menyimpan alkitab kacanya pecah, altar yang berisi ornamen patung dan keramik pecah.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56