Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara mencatat 1.104 warga mengungsi dan dua lainnya meninggal dunia akibat gempa magnitudo 7,2 di Kabupaten Halmahera Selatan pada Minggu (14/7).
"Dua orang warga meninggal bernama Aisyah (51) asal Gane Luar dan Halimah asal Desa Papaceda, Kecamatan Gane Barat," kata Sekretaris BPBD Malut, Ali Yau di Ternate, Senin.
Pengungsian warga tersebar di sembilan titik, belum termasuk di Gane Barat, Gane Timur, dan Bacan Timur.
Baca juga: Jamaah calon haji Mataram panik akibat gempa 6 SR
Baca juga: Getaran gempa di Bali terasa hingga Lombok
Ia menjelaskan personel BNPB sudah bergerak ke Saketa melalui jalur darat Sofifi untuk mengecek kondisi pascagempa di Gane Barat, sedangkan Korem 152/Babullah Ternate telah menerjunkan satu peleton untuk membantu penanganan bencana di daerah terdampak di Halmahera Selatan.
Ali menyatakan informasi yang diperoleh, saat ini rumah penduduk yang rusak sedang didata, sedangkan data dari beberapa desa terkonfirmasi melalui Sekretaris Desa Lemo-Lemo ada 100 lebih kepala keluarga dengan 300 jiwa yang rumahnya roboh.
Untuk Desa Ranga-Ranga 300 KK dengan 800 jiwa telah mengungsi ke daerah ketinggian yang dianggap aman dari tsunami.
"Hari ini, Tim Pemda Halsel (Halmahera Selatan) telah turun untuk melakukan pendataan kerusakan rumah warga yang rusak dan warga korban gempa bumi tersebut," katanya.
Tim BPBD Malut telah turun ke Saketa untuk melakukan pendataan korban dan rumah yang rusak akibat gempa.
Pihaknya menyarankan Pemkab Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat gempa agar penanganan terhadap warga terdampak gempa bisa lebih intensif.
Data yang diperoleh sebelumnya di Desa Ranga Ranga, Kecamatan Gane Barat kerusakan akibat gempa 90 persen, di Desa Dolik tujuh rumah rusak, sedangkan warga sudah dievakuasi ke tempat lebih tinggi dan tidak ada korban jiwa, di Desa Nyonyifi, tambatan perahu dan rumah di pesisir rusak berat, namun tidak ada korban jiwa.
Di Desa Matuting, Kecamatan Gane Timur Tengah empat rumah rusak, tidak ada korban jiwa, di Desa Pasipalele satu jembatan, masjid, dan rumah penduduk rusak. Untuk data pasti tentang rumah penduduk belum bisa dikonfirmasi karena warga langsung mengungsi saat terjadi gempa pertama.
Di Desa Bisui, Kecamatan Gane Timur puskesmas pembantu roboh, 15 rumah retak, 15 rumah rusak berat, dan jembatan roboh, sedangkan di Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat empat rumah rusak tetapi tidak ada korban jiwa, di Wayatim tiga rumah rusak dan tidak ada korban jiwa.
Di Desa Tomara dan Tabapoma rumah rusak tetapi belum bisa dikonfirmasi jumlahnya, sedangkan warga masih mengungsi.
Berita Terkait
Tim SAR menyakinkan warga mengungsi Gunung Ruang masih keluar asap
Sabtu, 20 April 2024 6:40
198 mengungsi akibat banjir di Semper Barat Jakarta Utara
Jumat, 22 Maret 2024 13:27
Sekitar 4.277 warga terdampak banjir mengungsi ke Kudus
Senin, 18 Maret 2024 16:29
Sebanyak 47 warga Rawa Terate Jaktim mengungsi akibat banjir
Jumat, 1 Maret 2024 8:57
Australia berjibaku hadapi kebakaran akibat suhu meningkat
Jumat, 23 Februari 2024 4:57
Ribuan warga Demak terdampak banjir mengungsi ke Kudus
Selasa, 13 Februari 2024 19:14
248 rumah rusak dan 456 warga mengungsi imbas gempa Sumedang
Senin, 1 Januari 2024 17:11
Sebanyak 16 kepala keluarga Tambelan Bintan terdampak kebakaran sudah mengungsi
Minggu, 30 Juli 2023 6:16