PROYEK PEMBANGUNAN PELABUHAN IKAN TELUK BIMA TERBENGKALAI

id


         Mataram, 12/12 (ANTARA) - Proyek pembangunan pelabuhan perikanan di Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang didukung dana tugas  tahun anggaran 2009 sebesar Rp2,6 miliar terbengkalai atau tidak terlaksana sebagaimana mestinya.

        Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanlut) Provinsi NTB, H.M. Ali Syahdan membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi wartawan di Mataram, Sabtu.

        Syahdan pun mengakui proyek pembangunan infrastruktur pelabuhan perikanan itu sampai pertengahan Desember 2009 hanya terlaksana 16,4 persen.

        "Proyek itu hanya terlaksana 16,4 persen sehingga dianggap gagal dan kontraktor pelaksananya layak diberi sanksi," ujarnya.

        Ia menjelaskan, proyek pembangunan pelabuhan perikanan di Teluk Bima itu didukung dana tugas perbantuan sebesar Rp2,6 miliar, namun dalam proses tender PT Bina Arema memenangkannya dengan nilai kontrak sebesar Rp2,01 miliar.

        Dengan demikian, panitia tender berhasil melakukan penghematan anggaran negara lebih dari Rp500 juta.

        Taufik Ma'shum selaku pimpinan PT Bina Arema yang memenangkan tender proyek itu kemudian mengambil dana permulaan sebesar 20 persen atau sebesar Rp400 juta dari nilai kontrak Rp2,01 miliar.

        "Dana permulaan itu untuk pembelian material proyek, namun ternyata harga material itu tidak sesuai perkiraannya sehingga ia enggan melanjutkan proyek pelabuhan perikanan itu," ujarnya.

        Menurut Syahdan, dalam permasalahan tersebut, negara dirugikan sebesar Rp400 juta dan Pemerintah Provinsi NTB kehilangan kesempatan mendapatkan pelabuhan perikanan di Teluk Bima itu.

        Sebagai pengganti kerugian negara, panitia tender proyek akan menyita uang jaminan sebesar Rp500 juta milik penanggungjawab PT Bima Arema yang dijaminkan di Bank NTB.

        "Itu problem bidang perikanan di NTB yang kami alami tahun ini, namun solusinya tengah diupayakan, tengah diupayakan agar proyek itu dialihkan ke tahun anggaran berikutnya jika disetujui Departemen Kelautan dan Perikanan selaku pemberi dana," ujarnya.

         Syahdan menambahkan, pelabuhan perikanan di Teluk Bima itu dianggap sangat potensial karena berhadapan dengan Laut Flores yang memiliki kekayaan laut tak terhingga.(*)