"Kita Insya Allah optimistis Tour de Siak tetap dilakukan, mudah-mudahan tidak ada masalah. Kita berusaha bagaimana nanti tidak ada asap, mudah-mudahan tidak ada kendala," kata Alfedri di Siak, Minggu (18/8).

Dia menegaskan bahwa kejuaraan tetap dilaksanakan karena sudah ada kesepakatan rapat dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia. Pasalnya ini sudah masuk dalam kalender United Cycling International (UCI).

Selain itu, ajang Tour de Siak juga sudah masuk 100 event promosi wisata Indonesia. Bahkan, rencananya Gubernur Riau Syamsuar mengatakan Tour de Siak tahun depan juga akan dibuat se-Provinsi Riau.

Oleh karena itu, dia meminta juga kepada masyarakat jangan ada membakar lahan lagi. Sebab banyak biaya, dana, dan personel yang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran lahan.

"Kita sama-sama menjaga, bersama mencegah se-Riau tidak mulai membakar dan lalai. Karena tahun depan Tour de Siak ini Insya Allah se-Riau, itu dari Pak Gubernur," ungkapnya.

Gubernur Riau Syamsuar merupakan Bupati Siak dua periode sehingga dinilai mengetahui seluk beluk pelaksanaan Tour de Siak.

Rencananya, sebanyak 13 tim dari 10 negara telah mengkonfirmasi akan ikut serta dalam kejuaraan Tour de Siak 2019 dengan jarak 542 km yang terbagi empat etape.

"Dari sekian tim balap sepeda yang sudah konfirmasi saat ini, di antaranya sembilan tim kuat dunia dan empat tim sisanya dari dalam negeri," ujar Pengurus PB ISSI, Indah Permaisari.

10 negara yang ambil bagian di antaranya Australia, Belanda, Filipina, Jepang, Spanyol, Prancis, Malaysia, Indonesia, Iran, dan Singapura. Pada Etape I para pembalap akan menempuh rute Siak-Mempura-Dayun-Siak sebanyak 2 lap dengan jarak 128 kilometer.

Etape II dengan rute Siak-Bungaraya-Sungai Apit-Siak akan dilaksanakan dalam 1 lap dengan jarak tempuh 114 kilometer. Lalu etape III dengan rute Siak–Dayun–Buatan–Siak dilaksanakan 2 lap dengan jarak tempuh 160 kilometer. Terakhir Etape IV Siak City Race akan dilaksanakan sebanyak 8 lap dengan jarak tempuh 140 kilometer.