Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru mengatakan, bayi yang meninggal yang diduga akibat terkena ISPA harus ada pembuktian terlebih dahulu seperti cek dari laboratorium atau otopsi.
Bisa saja bayi tersebut sudah ada penyakit awal seperti paru sehingga perlu penelitian terlebih dahulu, kata gubernur ketika ditanya tentang adanya seorang bayi meninggal diduga terkena ISPA di Palembang, Senin.
Jadi riwayat penyakit harus diketahui terlebih dahulu diantaranya melalui pembuktian seperti otopsi.
Dirinya belum mendengar dan mendapat laporan resmi adanya kasus meninggalnya bari berumur empat bulan tersebut.
Jadi itu perlu pembuktian terlebih dahulu karena bisa saja akibat penyakit lainnya, ujar gubernur.
Oleh karena itu perlu adanya pengecekan seperti otopsi dan tidak bisa mengatakan itu dampak dari ISPA.
Sementara ketika ditanya sekarang ini sudah banyak masyarakat terkena ISPA, gubernur menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dahulu dengan Dinas Kesehatan.
Pihaknya akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan untuk mengetahui permasalahan ISPA tersebut.
Sebagaimana seorang bayi Elsa Fitaloka (4) meninggal diduga terkena ISPA dan sempat di rawat di RS Ar Rasyid Palembang.
Bayi Elsa meninggal, diduga karena terkena ISPA karena berapa hari sebelum wafat sempat mengalami batuk-batuk dan juga disertai pilek.
Berita Terkait
Sumsel menggelar operasi pasar beras bonus cabai gratis
Jumat, 22 Desember 2023 6:32
Ratusan petenis ikuti Kejurnas Tenis IMTC-Gubernur Sumsel Cup 2023
Senin, 7 Agustus 2023 4:32
Gubernur Sumsel minta PWI terus jaga profesionlisme
Minggu, 6 Agustus 2023 8:41
Kabupaten OKU jadi percontohan budi daya ikan gabus
Minggu, 30 Juli 2023 19:49
Sumsel canangkan "Musi Run" jadi olahraga tahunan
Senin, 3 Juli 2023 6:32
PS Palembang rebut Piala Gubernur Sumatera Selatan
Jumat, 18 November 2022 5:43
Kepastian dana Rp2 triliun Akidi Tio hari ini
Selasa, 3 Agustus 2021 10:59
Gubernur Sumsel menerima penemu antivirus corona
Selasa, 21 April 2020 19:24