Jakarta (ANTARA) - Sejumlah elemen masyarakat mengapresiasi keputusan DPR mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK).
Beberapa elemen masyarakat mengapresiasi pengesahan revisi UU KPK dengan menggelar aksi damai di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Lapisan masyarakat yang terlibat aksi damai, yakni Masyarakat Peduli Demokrasi (MPD), Srikandi Milenial, dan Forum Silaturahmi Pemuda Indonesia (FSPI).
Pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan Apresiasi DPR RI Telah Sahkan Revisi UU KPK dan Berpolitik Jangan di KPK.
Koordinator MPD, Syaiful Hadi menuntut pimpinan KPK periode 2019-2023 membubarkan Wadah Pegawai (WP) KPK yang disalahgunakan oknum pegawai untuk menolak pimpinan KPK yang baru terpilih.
"Menurut kami, WP sebagai bentuk pembangkangan terhadap UU, sehingga patut dipertanyakan krediblitas dan integritasnya, karena telah menolak pimpinan baru KPK dan menolak revisi UU KPK," ujar Syaiful.
Saat massa berorasi, personel kepolisian mengamankan jalannya aksi damai dan menempatkan kawat barikade dan dua kendaraan watercanon milik Korps Brimob Polri.
Berita Terkait
KPK tinjau pelaksanaan desa antikorupsi di Desa Peliatan
Jumat, 8 November 2024 7:05
Eks Ketua DPRD Jawa Timur diperiksa KPK soal proses dana hibah
Kamis, 7 November 2024 18:32
KPK sebut Sahbirin masih berada di Indonesia
Kamis, 7 November 2024 5:45
KPK periksa tim penerima hasil kerja pengerukan Pelabuhan Benoa-Bali
Rabu, 6 November 2024 20:04
Kaesang jet trip not gratification
Rabu, 6 November 2024 6:48
KPK-Maruarar Sirait bahas tanah koruptor
Rabu, 6 November 2024 6:39
KPK ingatkan pejabat baru penuhi kewajiban LHKPN
Senin, 4 November 2024 7:54
KPK: Penggunaan jet pribadi Kaesang bukan gratifikasi
Sabtu, 2 November 2024 16:16