Cirebon (ANTARA) - Keluarga korban jembatan runtuh di Kota Nanfangao, Yilan, Taiwan, berasal dari Desa Pegagan Kidul, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih menunggu kepulangan jenazah dan belum mendapatkan informasi terkait hak-hak dari perusahaan yang memberangkatkannya.
"Kami hanya menunggu jenazah terlebih dahulu, belum memikirkan yang lain," kata kakak kandung korban jembatan runtuh, Taman di Cirebon, Senin.
Taman yang merupakan kakak Wartono, mengatakan sudah mengetahui informasi terkait kepulangan jenazah adiknya yang direncanakan pada hari Kamis (10/10).
Namun, dia mengaku masih belum memikirkan langkah apa yang akan dilakukan keluarga, karena hingga saat ini Taman mengaku terus berkomunikasi dengan adik-adiknya yang berada di Taiwan.
Sementara terkait hak-hak untuk Wartono dari perusahaan yang memberangkatkannya sampai saat ini juga belum ada kejelasan. Bahkan perusahaan hanya mengembalikan dokumen saja tanpa ada penjelasan apa pun.
"Belum ada utusan dari perusahaan yang memberangkatkan Wartono untuk berbicara terkait hak-hak korban," ujarnya.
Taman mengatakan saat ini masih dalam kondisi berkabung dan belum sempat mengurusi hak korban dari perusahaan yang memberangkatkan Wartono.
Seperti diberitakan sebelumnya Wartono merupakan satu dari tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jembatan runtuh di Taiwan pada Selasa (1/10) lalu.
Pada saat insiden terjadi yang bersangkutan berada di dalam kapal, karena saat itu Wartono sedang bersiap-siap untuk berlayar mencari ikan.*
Berita Terkait
Keluarga mengaku terbantu urus kepulangan jenazah korban jembatan Taiwan runtuh
Jumat, 11 Oktober 2019 12:29
WNI asal Cirebon ditemukan di Saudi setelah 21 tahun hilang
Sabtu, 20 Juli 2019 10:47
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14