Seorang WNA Aljazair nekat berenang ke Australia, ditemukan mengapung di Laut Timor

id Imigrasi atambua, wna ALjazair

Seorang WNA Aljazair nekat berenang ke Australia, ditemukan mengapung di Laut Timor

Pria berkewarganegaraan Aljazair bernama Abdurahman Haminoum (31) saat berada di Kantor Imigrasi Kelas II B Atambua, Kabupaten Belu,  Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/Ho-Imigrasi Atambua)

Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II B Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menjemput seorang pria berkewarganegaraan Aljazair bernama Abdurahman Haminoum (31) di Kabupaten Malaka yang pada Sabtu (11/1) lalu ditemukan nelayan di kabupaten itu mengapung di Laut Timor.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Atambua Yehezkiel Djami, di Kupang, Senin (13/1), mengatakan bahwa penjemputan terhadap Abdurahman dilakukan di tempat dirinya dirawat yakni di RSPP Betun, Kabupaten Malaka.

"Kami sudah jemput yang bersangkutan setelah dirinya dirawat selama beberapa hari di RSPP," katanya.

Ia mengatakan alasan penjemputan terhadap Abdurahman karena pihaknya ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait motif dari dirinya berenang dari Timor Leste menuju Australia dan kemudian ditemukan oleh nelayan di Malaka.

Yehezkiel Djami juga mengatakan pihaknya akan mendalami lagi kasus tersebut sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

"Kami akan dalami lagi di kantor. Nanti kita buat press conference untuk menjelaskan hasilnya nanti. Yang jelas, sekarang kita jemput dulu yang bersangkutan ke Atambua," ujar Djami.

Seorang pria bernama Abdurahman Haminoum (31) ditemukan mengapung di perairan Laut Timor oleh nelayan-nelayan kabupaten Malaka, setelah dua hari berenang dari Dilli, Timor Leste menuju ke Australia.

Menurut pengakuan WNA tersebut, dirinya nekat berenang ke Australia, karena sudah tak punya uang lagi selama berkeliling ke Timor Leste untuk berwisata. Apalagi masa berlaku visanya sudah selesai dan perlu biaya tambahan untuk membayar perpanjangan visa tersebut.

Kapolres Malaka AKBP Albert Neno dihubungi dari Kupang mengatakan bahwa saat ditemukan kondisi WNA tersebut sangat lemas dan langsung dibawa ke puskesmas untuk dilakukan pertolongan pertama.

"Usai dilakukan pertolongan pertama, WNA itu langsung dipindahkan ke RSPP Betun," ujar dia.