Pemkot Imbau Masyarakat Berhemat Terkait Kenaikan BBM

id bbm hemat

"Sebaiknya masyarakat berhemat terhadap pengeluaran yang dinilai kurang mendesak dan harus mampu menyesuaikan diri terhadap fluktuasi perubahan harga bahan bakar minyak (BBM)"
Mataram,  (Antara NTB)- Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengimbau masyarakatnya untuk berhemat terkait dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, karena untuk melakukan antisipasi pemerintah juga cukup sulit.

"Sebaiknya masyarakat berhemat terhadap pengeluaran yang dinilai kurang mendesak dan harus mampu menyesuaikan diri terhadap fluktuasi perubahan harga bahan bakar minyak (BBM)," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Ahyar tidak menampik bahwa fluktuasi perubahan harga BBM yang terkesan mendadak itu memang membingungkan masyarakat karena berpengaruh cukup luas terhadap berbagai kebutuhan masyarakat.

Misalnya, terhadap tarif angkutan, dan biaya produksi bagi industri kecil menengah (IKM) yang mulai tumbuh.

"IKM yang baru tumbuh inikan sangat rentan terhadap perubahan harga BBM yang akan berimbas pada kenaikan berbagai kebutuhan lainnya," ujarnya.

Selain berdampak pada kebutuhan masyarakat, lanjutnya, kenaikan BBM ini juga berpengaruh terhadap anggaran di pemerintah.

Terkait dengan itu, hal sementara yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan penyesuaian penggunaaan anggaran sembari menunggu revisi APBD 2015 melalui perubahan APBD 2015.

"Di perubahan APBD 2015, kita akan melakukan penyesuaian tanpa mengubah satuan harga," katanya.

Dikatakannya, dalam perubahan APBD 2015, pemerintah kota juga akan melakukan evaluasi sekaligus menyesuaikan dengan perubahan APBN 2015.

Pasalnya dalam perubahan APBN, Kota Mataram mendapatkan anggaran tambahan sebesar Rp50 miliar untuk perbaikan jalan lingkungan dan sekitar Rp4,7 miliar untuk penanganan drainase.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram Muhtar menyesalkan kebijakan pemerintah yang kembali menaikkan harga BBM di saat masyarakat juga sedang mengeluhkan tingginya harga sembako.

"Kenaikan harga BBM ini bisa mempengaruhi kenaikan dalam berbagai sektor," kata politisi dari Partai Gerindra ini.

Seharusnya sebelum pemerintah menetapkan kebijakan kenaikan harga BBM, pemerintah harus menyiapkan berbagai program bantuan kepada masyarakat.

Seperti yang sudah dilakukan sebelumnya melalui program bantuan langsung tunai (BLT), dengan harapan dapat menyetabilkan kondisi perekonomian masyarakat.

"Kalau kondisi ini dibiarkan terus menerus, kita khawatir masyarakat yang berada di atas garis kemiskinanan akan turun menjadi miskin, dan yang sudah berada di bawah garis kemiskinan akan semakin miskin," katanya. (*)