Kementerian Desa Latih Guru PAUD di NTB

id PAUD NTB

Membangun PAUD yang berkualitas tidaklah mudah, banyak aspek yang berperan yaitu guru berkualitas, kurikulum pendidikan, media, peran orangtua, dan masih banyak hal lainnya
Mataram (Antara NTB) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, melatih sebanyak 30 orang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berasal dari desa tertinggal dan lokasi transmigrasi di Nusa Tenggara Barat.

Pelatihan guru PAUD tersebut dibuka oleh Ketua Dharma Wanita Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Istiqomah Anwar Sanusi, di Mataram, Senin, sekaligus mewakili Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertingggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo.

Sebanyak 30 guru peserta pelatihan, masing-masing berasal dari Kabupaten Dompu 14 orang, Kabupeten Bima 14 orang dan dua orang dari Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Tongo II SP2, Kabupaten Sumbawa Barat.

Dalam sambutannya, Istiqomah menyebut, penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 255 juta jiwa. Lebih dari 50 persen berada di desa dan sekitar 52 persen merupakan penduduk usia produktif.

"Betapa besar sumberdaya manusia di desa, sehingga penting menyiapkan generasi muda sejak dini untuk mengawal negara di masa depan," katanya.

Menurut dia, pendidikan anak usia dini yang berkualitas harus menjadi perhatian bersama. Usia dini adalah masa emas atau "golden ages" merupakan masa pembentukan mental, karakter dan kecerdasan individu sebagai investasi terbaik dalam mencetak bangsa yang berkarakter, pandangan positif, etos kerja tinggi dan mandiri.

Namun, perkembangan PAUD di lapangan cukup mengkhawatirkan. Menjamurnya PAUD banyak yang tidak sejalan dengan prinsip perkembangan anak usia dini, akan mempengaruhi perkembangan anak tidak optimal dalam masa emasnya dan ini sangat berbahaya karena akan terbawa hingga dewasa.

"Membangun PAUD yang berkualitas tidaklah mudah, banyak aspek yang berperan yaitu guru berkualitas, kurikulum pendidikan, media, peran orangtua, dan masih banyak hal lainnya," ujarnya.

Melalui Permendesa No 8 tahun 2016 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, bahwa penggunaan dana desa adalah untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigarsi, senantiasa berupaya memfasilitasi pembangunan desa melalui paket bantuan sarana dan prasarana PAUD dan fasilitasi pelatihan kepada guru PAUD.

Pelatihan ini, kata Istiqomah, adalah implementasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE - KK), dengan tim pengajar dari "Indonesia Heritage Foundation" yang mengusung tema "Pendidikan Holistik Berbasis Karakter".

Guru, menurut dia, memiliki peranan penting dalam suksesnya tujuan pendidikan.

"Sebab itulah, guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai disamping sifat dan karakter yang dapat dijadikan panutan murid," ucapnya.

Sementara itu Bunda PAUD NTB Hj Erica Zainul Majdi, mengungkapkan terdapat sebanyak 12.000 jumlah PAUD di daerahnya.

Setiap tahun terjadi peningkatan jumlah yang signifikan. Pningkatan jumlah PAUD dikhawatirkan tidak sebanding dengan kuantitas dan kualitas para guru-guru.

"Makanya saya memberikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan pelatihan guru PAUD di NTB oleh pemerintah pusat," kata istri orang nomor satu di NTB ini.

Pembukaan kegiatan pelatihan juga dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB H Wildan, dan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balilatfo) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Jajang Abdullah. (*)