Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Lombok Tengah, NTB melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama pemerintah daerah dan Kementerian Agama setempat terkait dengan pelayanan kesehatan anak anak PAUD dan raudatul atfal (RA).
Ketua Bunda PAUD Lombok Tengah Nurul Aini di Praya, Sabtu, mengatakan dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. "Untuk itu dalam mendidik anak anak maka setiap anak berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak juga," katanya saat kegiatan Gebyar IGRA (Ikatan Guru RA) di Becingah Adiguna Praya.
Selama ini belum ada pelayanan kesehatan kepada anak anak RA maupun PAUD di sekolahnya. "Kami berharap nanti dengan perjanjian kerja sama ini anak anak kita baik yang di PAUD maupun di RA akan mendapatkan pelayanan kesehatan" katanya.
Menurutnya, pelayanan kesehatan bagi anak anak PUAD dan RA setiap bulan penting dilakukan agar tumbuh kembang anak-anak ini tetap dipantau setiap bulan. "Nanti mereka kita timbang berat badan, ukuran lingkar pinggang, lingkar tangan termasuk tinggi serta gizinya sehingga anak anak ini akan terhindar dari stunting" katanya.
Bunda PAUD mengapresiasi kegiatan IGRA tahun ini dengar menggelar berbagai lomba, karena kegiatan ini baik sebagai ajang tukar ilmu pengetahuan tentang sistem pengajaran sebab masing-masing RA memiliki cara dan metode pengajaran yang berbeda beda.
Melalui kegiatan ini diharapkan para guru mendapatkan ilmu pengetahuan untuk diterapkan di sekolah masing masing. "Masing masing RA bisa bertukar pengalaman di gebyar ini. berbagai pengalaman berbagi ilmu kepada sesama guru RA," katanya.
Saat ini, pihaknya sedang mengembangkan PAUD Holistik Integratif (HI) di mana di dalam HI Ini pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan akan diutamakan di setiap PAUD dan RA.
"Kami ingin ada perjanjian kerja sama dengan Kemenag. Kami berharap ada pelayanan kesehatan tiap bulan baik berat badan. Kalau RA belum ada pelayanan kesehatan bisa kita surati agar petugas kesehatan turun" katanya.
Ia berharap, antara PAUD dan RA tidak dibeda-bedakan karena semua adalah anak anak bangsa yang harus diperhatikan baik segi pendidikan maupun kesehatan. "Jangan bedakan PAUD dengan RA, kami akan Segera realisasikan MOU ini apapun nama lembaganya, mereka adalah anak anak kita yang harus kita perhatikan,"ujarnya.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah Nasrullah menyambut baik gagasan Bunda PAUD tersebut. "Apa yang diminta oleh Bunda PAUD akan kami selesaikan, sebab RA menjadi tanggung jawab pemerintah daerah soal kesehatannya. RA juga harap diperhatikan" katanya.
Baca juga: Biak libatkan orang tua siswa PAUD guna cegah stunting
Baca juga: Mataram dorong partisipasi masyarakat terhadap PAUD
Kemenag juga berharap ada perlakuan yang sama dengan PAUD sebab apa yang diperoleh tidak sebanding dengan beban kerjanya, namun karena didasari oleh keikhlasan dan ridha Allah maka guru guru RA yang berjumlah 239 orang tetap sabar dan ikhlas mengajarkan anak-anak RA.
"Guru-guru RA butuh perhatian besar. Guru-guru Ra adalah orang yang ikhlas meskipun gajinya hanya Rp100 ribu per bulan dari BOP, mereka mulia karena memang guru guru yang membimbing dan bina mulai dari nol," katanya.
Berita Terkait
DPR tetapkan Badan Gizi Nasional
Kamis, 19 September 2024 17:15
Gerakan Sekolah Sehat untuk SDM masa depan terus digalakkan
Kamis, 13 Juni 2024 14:11
Para guru di Denpasar dibekali metode mendidik efektif
Kamis, 13 Juni 2024 6:48
Srikandi PLN EPI edukasi soal kelistrikan siswa SD
Minggu, 2 Juni 2024 15:51
Kualitas lingkungan belajar PAUD perlu ditingkatkan
Kamis, 14 Maret 2024 8:16
Muhaimin menegaskan Komitmen AMIN sejahterakan guru PAUD
Kamis, 8 Februari 2024 7:26
Empat elemen kunci perkuat pendidikan PAUD
Jumat, 2 Februari 2024 13:08
Some 504 regions implement 24th series of Independent Learning: govt
Selasa, 30 Januari 2024 17:41