BI Prediksi Ekonomi NTB Triwulan IV Melambat

id ekonomi ntb

BI Prediksi Ekonomi NTB Triwulan IV Melambat

"Pertumbuhan ekonomi NTB melambat juga disebabkan karena faktor efek mendasar pertumbuhan ekonomi triwulan IV/2015"
Mataram (Antara NTB) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat memprediksi pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada triwulan IV/2017 melambat seiring menurunnya kinerja ekspor tambang.

"Pertumbuhan ekonomi NTB melambat juga disebabkan karena faktor efek mendasar pertumbuhan ekonomi triwulan IV/2015," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Prijono di Mataram, Rabu.

Menurut dia, kinerja ekspor tambang diperkirakan masih menurun, dengan asumsi tidak ada perpanjangan izin ekspor hingga akhir tahun.

Faktor efek mendasar pertumbuhan ekspor NTB pada triwulan IV/2015 juga menjadi faktor lain yang menurunkan pertumbuhan ekspor pada triwulan IV/2016.

Sementara itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi NTB non-tambang diperkirakan meningkat pada triwulan IV/2016.

Sumber pertumbuhan diperkirakan dari meningkatnya konsumsi rumah tangga, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat, terutama saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada pertengahan Desember 2016.

"Sumber pertumbuhan ekonomi dari sisi investasi juga diperkirakan meningkat, disebabkan realisasi belanja modal pemerintah meningkat menjelang akhir tahun," ujarnya.

Berbagai survei BI, kata Prijono, menunjukkan adanya peningkatan dunia usaha pada triwulan IV/2016.

Survei kegiatan dunia usaha juga memperkirakan adanya peningkatan kegiatan dunia usaha. Hal itu disebabkan realisasi investasi yang diprediksi meningkat lebih tinggi.

Peningkatan pertumbuhan kegiatan usaha terutama disebabkan oleh ekspansi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

Ia menambahkan, kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan juga mengalami peningkatan pertumbuhan.

"Hal itu sejalan dengan perkiraan indeks manufaktur yang masih berada pada level ekspansi sebesar 5 persen," katanya.

Indikasi perbaikan ekonomi, kata Prijono, juga tercermin dari hasil survei pedagang eceran BI. Untuk Oktober 2016 penjualan eceran diperkirakan tumbuh meningkat sebesar 6,9 persen.

Peningkatan penjualan eceran diperkirakan terjadi pada kelompok makanan dan bahan bakar kendaraan bermotor.

Kelompok makanan dan bahan bakar kendaraan bermotor masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 63 persen dan 10 persen dibandingkan kondisi pada September 2016.

Sumber pertumbuhan ekonomi lainnya, kata dia, diperkirakan berasal dari ekspor antar daerah yang meningkat.

Apabila pabrik gula pasir di Kabupaten Dompu, telah beroperasi secara penuh sebanyak 5.000 ton per hari.

"Secara sektoral, operasional pabrik gula akan mendorong sektor industri pengolahan pada triwulan IV/2016," kata Prijono. (*)