CUKLI NTB BERPELUANG TEMBUS PASAR TIMUR TENGAH

id



          Mataram,  (ANTARA) - Produk kerajinan cukli dari Nusa Tenggara Barat berpeluang menembus pasar negara-negara di Timur Tengah karena kerajinan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen internasional.

         "Peluang pasar cukli itu yang harus digarap maksimal, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga mancanegara khususnya negara-negara di Timur Tengah," kata pengusaha kerajinan Luther Teguh Margono, di Mataram (20/6).

        Cukli adalah produk kerajinan yang terbuat dari kayu dan kulit kerang mutiara. Bentuknya beragam, mulai dari alat-alat rumah tangga, meja, kursi, bingkai foto, cermin, hingga hiasan dinding.

         Menurut dia negara-negara di Timur Tengah dapat menjadi pasar yang banyak menyerap produk kerajinan cukli. Namun persoalannya adalah kemampuan NTB menjemput pasar di negara-negara kaya minyak itu.

         Ia yakin negara-negara di Timur Tengah mampu menyerap produk cukli NTB, bahkan pasokan dari perajin , desainer dan pengekspor dari Bali.

         "Cukli potensi pasarnya besar terutama di negara-negara Timur Tengah karena produk ini dibuat menggunakan kulit kerang. Secara historis, dulunya kerang mutiara dipakai oleh nenek moyang orang Timur Tengah sebagai mata uang," katanya.

         Luther yang juga pengekspor produk kerajinan dan membuka "show room" produk kerajinan di Seminyak, Bali, mengatakan nilai historis itu akan membawa alam bawah sadar masyarakat Timur Tengah untuk menempatkan kulit kerang bernilai tinggi.

         Menurut dia letak geografis NTB, jika  didukung operasional Bandara Interasional Lombok (BIL), akan mendorong daerah ini mempercepat pembangunan ekonominya serta akan mampu  mengejar ketertinggalannya.

         Ia mengatakan untuk ekspor NTB, meski saat ini masih didominasi produk konsentrat tembaga, kedepan bisa jadi kerajinan akan mendongkrak pariwisata secara signifikan. Para pembeli dari luar negeri akan datang langsung ke NTB.

         "Saran saya, peta kerajinan NTB dibuat lebih komprehensif, tidak hanya mengacu ke pasar saja, tetapi juga produk secara terpadu, apalagi kebutuhan pasar dunia semakin beragam," ujarnya.(*)