Pasien sembuh COVID-19 di NTB terus bertambah dibandingkan kasus positif

id Virus Corona,COVID-19,NTB

Pasien sembuh COVID-19 di NTB terus bertambah dibandingkan kasus positif

Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTB L. Gita Ariadi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah pasien sembuh dari virus corona jenis baru itu terus bertambah daripada jumlah kasus positif.

"Hari ini terdapat penambahan 31 orang yang sembuh dari COVID-19 setelah pemeriksaan laboratorium 'swab' (tes ucap) dua kali dan keduanya negatif," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTB L. Gita Ariadi di Mataram, Minggu.

Baca juga: KSB izinkan kembali operasi transportasi ke luar daerah

Para pasien sembuh COVID-19 itu, tersebar di tujuh daerah, yakni Kabupaten Lombok Timur delapan orang, Lombok Barat tujuh orang, Lombok Utara enam orang, Kota Mataram empat orang, Sumbawa tiga orang, Lombok Tengah dua orang, dan satu orang berasal dari luar provinsi NTB.

Pihaknya juga mengungkapkan 22 warga dinyatakan positif dari COVID-19, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 244 sampel pasien. Sebanyak 218 sampel dinyatakan negatif, empat sampel positif ulangan, dan 22 sampel kasus baru positif COVID-19.

"Pasien positif terbanyak berada di Kota Mataram dengan 13 orang, luar provinsi tiga orang, Lombok Timur tiga orang, Lombok Barat dua orang, dan Lombok Tengah satu orang," ucapnya.

Gita Ariadi yang juga Sekretaris Daerah Pemprov NTB itu mengatakan terdapat dua orang kasus kematian baru COVID-19, yakni, pasien nomor 830, berinisial S, laki-laki berusia 69 tahun, warga Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram dan pasien nomor 933, inisial INJD, laki-laki berusia 55 tahun, warga Kota Mataram.

"Dengan adanya tambahan 22 kasus baru terkonfirmasi positif, 31 tambahan sembuh baru, dan dua kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di NTB sebanyak 937 orang, dengan perincian 610 orang sudah sembuh, 36 meninggal dunia, serta 291 orang masih positif dan dalam keadaan baik," katanya.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan pelusuran kontak terhadap semua orang yang pernah kontak dengan mereka yang terkonfirmasi positif.

"Kasus kematian karena COVID-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis," katanya.

Dia mengharapkan masyarakat yang memiliki penyakit tidak menular lebih baik lagi dalam menjaga kesehatan.

"Segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dan berupaya mencegah terinfeksi COVID-19 dengan cara tidak keluar rumah, memakai masker bila harus keluar rumah, melakukan 'social distancing' (pembatasan sosial), sering cuci tangan, dan tidak merokok," katanya.