London (ANTARA) - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa pemerintah tidak akan menyarankan masyarakat menggunakan masker di kantor, menyusul spekulasi bahwa aturan untuk tempat kerja bisa saja mengikuti aturan tempat perbelanjaan.
"Kami tidak akan merekomendasikan masker di kantor," kata Hancock kepada Sky News, Rabu.
Para pembeli di Inggris akan diharuskan menggunakan masker selama berbelanja mulai 24 Juli guna membantu mengurangi risiko lonjakan baru dalam penyebaran virus corona, kata Perdana Menteri Boris Johnson pada Senin.
Hancock mengatakan kepada BBC bahwa pemerintah telah mempertimbangkan penggunaan masker di kantor namun menolak gagasan tersebut dengan alasan bahwa jika orang menghabiskan waktu lama secara bersamaan maka pelindung wajah tidak memberikan perlindungan.
"Itu interaksi dengan orang-orang yang biasanya tidak bersama anda dan di saat itulah masker dapat sangat membantu," katanya.
Masker menjadi syarat mutlak ketika berada di transportasi umum di Inggris.
Surat kabar Telegraph melansir pada Rabu bahwa pemerintah dapat segera merekomendasikan penggunaan masker di semua ruang publik termasuk di kantor dan tempat kerja lainnya.
Disinggung mengenai laporan BBC tersebut, Hancock mengatakan: "Tidak. Ini adalah sesuatu yang telah kami lihat dan kami tolak."
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Terjadi penikaman tewaskan tiga orang
Minggu, 21 Juni 2020 9:13
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21