Kasus baru positif COVID-19 di NTB bertambah 40 orang

id COVID-19,Virus Corona,NTB,COVID-19 NTB Bertambah

Kasus baru positif COVID-19 di NTB bertambah 40 orang

Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Gita Ariadi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Gita Ariadi, mengungkapkan jumlah kasus baru positif COVID-19 di daerah itu bertambah 40 orang.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap 402 sampel, hasilnya 303 sampel negatif, 59 sampel positif ulangan, dan 40 sampel kasus baru positif COVID-19," ujarnya di Mataram, Selasa.

Ia menyebutkan, kasus baru positif COVID-19 terbanyak berada di Kota Mataram dengan 16 kasus, Kabupaten Lombok Barat 15 kasus, Lombok Tengah 6 kasus, Lombok Timur 3 kasus, sehingga totalnya menjadi 40 kasus.

"Hari ini juga terdapat penambahan 30 orang yang sembuh dari COVID-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab atau usap dua kali dan keduanya negatif," terang Gita Ariadi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB ini, menegaskan dengan adanya tambahan 40 kasus baru terkonfirmasi positif, 30 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai hari ini menjadi sebanyak 1.986 orang.

"Perinciannya 1.254 orang sudah sembuh, 110 meninggal dunia, serta 622 orang masih positif dan dalam keadaan baik," jelasnya.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, lanjut Gita, petugas kesehatan tetap melakukan tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

Bahkan, untuk menekan kasus baru pihaknya telah meminta kepada petugas kesehatan di seluruh kabupaten/kota melakukan identifikasi episentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus COVID-19.

"Hingga saat ini penularan COVID-19 masih terus terjadi. Ini menunjukkan bahwa penularan virus ini masih belum dapat dikendalikan dengan baik," ujarnya.

Ia menegaskan, untuk bisa tetap produktif dan beraktivitas di tengah pandemi ini, membutuhkan satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat yakni tetap memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak (physical distancing) atau tidak berkerumun, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Protokol kesehatan dan pencegahan ini harus terus kita terapkan secara disiplin dan ketat sampai vaksin atau obat COVID-19 ditemukan, agar kasus positif baru dan korban meninggal dapat benar-benar kita tekan dan hentikan," katanya.