Guru di Mataram memberikan PR kebaikan sebagai penguatan karakter

id guru,mataram,disdik

Guru di Mataram memberikan PR kebaikan sebagai penguatan karakter

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali. (Foto: ANTARA /Nirkomala)

Mataram (ANTARA) -  Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, para guru di Mataram berinovasi dan berkreativitas dengan memberikan siswa pekerjaan rumah (PR) kebaikan sebagai bagian upaya penguatan karakter.

"PR kebaikan yang diberikan para guru kepada siswa terkait erat dengan  kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Kamis.

Dikatakan, penguatan karakter memang menjadi tantangan dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi COVID-19, tapi atas inovasi guru melalui pemberian tugas PR kebaikan dengan memuat kearifan lokal dapat menciptakan sebuah pendidikan karakter.

Misalnya, guru memberikan PR kebaikan dengan menugaskan siswa membuat literasi tentang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bagaimana masyarakat membuat berbagai jenis jajanan dan kuliner lokal.

Selain itu, siswa juga menulis proses perayaan Maulid di kampung masing-masing yang dirayakan di sejumlah masjid. Serta, bagaimana mereka melaksanaan ibadah dan bergotong royong di tengah masyarakat.

"Para siswa juga dimita membuat literasi kegiatan selama di rumah, seperti bersikap sopan santun, membantu orang tua, serta hormati dan dengarkan kata-kata orang tua," katanya.

Dikatakan, dalam proses pelaksanaan belajar dalam jaringan (daring), guru juga tidak lupa menyampaikan salam, berdoa, dan bertanya apakah siswa sudah melaksanakan kewajibannya, bagaimana kondisi kesehatan anak-anak dan lainnya, sebelum masuk ke materi pembelajaran.

"Hal tersebut sebagai bagian mengintegrasikan penguatan karakter melalui berbagai mata pelajaran umum, dan guru bertanggung jawab atas pembentukan karakter anak," ujarnya.

Guru memiliki dua fungsi, yakni mengajar dan mendidik. Namun, tambah Fatwir, hal yang lebih sulit dilakukan menurut guru adalah mendidik dengan memberikan nilai-nilai dan penguatan karakter.

"Karena itu, guru berusaha menyelipkan penguatan karakter dalam setiap mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, PPKN, IPA, dan IPS. Untuk mata pelajaran matematika, agak sulit," ujarnya.