DLH Mataram anggarkan Rp100 juta perbaikan tembok TPST jebol akibat banjir

id DLH Kota Mataram,TPST Moden Sandubaya,banjir Mataram

DLH Mataram anggarkan Rp100 juta perbaikan tembok TPST jebol akibat banjir

Sekitar 20 meter tembok Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Modern Sandubaya, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, roboh akibat banjir pada Minggu (6/7-2025). ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menyiapkan anggaran Rp100 juta untuk perbaikan tembok Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Modern Sabdubaya yang jebol akibat banjir di Kota Mataram pada Minggu (6/7).

Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Selasa, mengatakan anggaran sebesar Rp100 juta itu merupakan dana pemeliharaan TPST dan akan digunakan untuk perbaikan tembok TPST yang roboh akibat banjir.

"Anggaran kami gunakan sesuai kebutuhan. Kami hitung dulu berapa kebutuhan untuk perbaikan tembok, bukan serta merta Rp100 juta dihabiskan," katanya.

Baca juga: Gelombang pasang perparah dampak banjir di Mataram

Ia mengatakan tembok TPST modern yang roboh akibat banjir sekitar 20 meter dan sekitar 15x10 meter paving block yang dibuat dari sampah plastik dan sudah tertata pada areal TPST hanyut terbawa banjir.

Banjir di areal TPST terjadi karena terjadi genangan air ke satu titik, padahal pada desain yang dibuat aliran air di TPST terbuang langsung ke aliran sungai.

Namun ternyata, kata dia, pada bagian bawah ada pipa sebesar 8 inci yang digunakan sebagai saluran. Dengan debit hujan yang besar dan berlangsung lama, kapasitas pipa tidak bisa menampung air dari atas

"Akibatnya terjadi genangan dan memicu tembok keliling TPST jebol," katanya.

Baca juga: Terpopuler: Banjir terparah di Mataram, penyebab banjir mataram hingga Rusunawa nelayan Lombok Timur

Untuk keamanan, lanjut dia, tembok roboh sekitar 20 meter sudah ditutup sementara dengan spandek sambil menunggu persiapan untuk perbaikan secara permanen dengan anggaran yang sudah ada.

Sementara terkait dengan sampah-sampah di TPST modern tidak ada yang hanyut dan masih aman karena sampah berada di bagian atas dan dalam ruang tertutup.

Untuk paving block yang hanyut, kata Vidi, sudah habis diambil oleh warga sebab paving block tersebut masih dalam kondisi utuh dan bisa digunakan kembali.

"Tidak apa-apa diambil warga, anggap saja itu bagian sosialisasi dan edukasi pengolahan sampah plastik. Sementara kami juga tetap memproduksi paving block," katanya.

Baca juga: Sebanyak 33.000 pelanggan PLN terdampak banjir di Kota Mataram
Baca juga: Gubernur NTB: Sapi afkir jadi solusi pangan warga terdampak banjir
Baca juga: Belasan warga dilarikan ke rumah sakit akibat banjir di Mataram
Baca juga: Gubernur NTB komitmen bantu industri tahu terdampak banjir di Mataram

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.