Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, rencana proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka mulai 5 Januari 2021, berpotensi ditunda sebab terjadi tren peningkatan terhadap kasus COVID-19 di kota itu.
"Jika tren kasus COVID-19 di Mataram terus seperti ini, bisa jadi rencana PBM tatap muka yang telah kita jadwalkan 5 Januari ditunda lagi," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi tren peningkatan kasus COVID-19 pada bulan Desember 2020. Sampai Senin, pukul 22.00 Wita, kasus COVID-19 bertambah 17 orang, sehingga secara kumulatif tercatat menjadi 1.392 orang, dimana 1.236 orang dinyatakan sembuh, 94 orang meninggal dan 62 masih dirawat. Jumlah yang dirawat ini meningkat sejak pekan kedua Desember, sementara pada 1 Desember 2020, pasien yang dirawat hanya 13 orang.
Namun demikian, kata Fatwir, semua keputusan dan kebijakan dilaksanakan atau tidak PBM tatap muka sesuai jadwal yang telah direncanakan tergantung dari kepala daerah yang sekaligus menjadi Satgas COVID-19 Kota Mataram.
"Saya ini makmum, imamnya Wali Kota sekaligus Ketua Satgas COVID-19. Kalau imam memberikan izin PBM tatap muka, kita siap dan begitu sebaliknya," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, apa yang menjadi usaha, ikhtiar serta persiapan fasilitas pencegahan COVID-19 untuk memulai PBM tatap muka telah dilaksanakan.
Bahkan hari ini, seluruh tim pengawas dari Disdik sedang melakukan verifikasi dan pengawasan terhadap sekolah-sekolah baik tingkat TK, SD maupun SMP yang sudah menyatakan siap dan meminta izin melakukan PBM tatap muka.
"Hampir semua sekolah memang sudah mengajukan izin untuk PBM tatap muka sesuai protokol COVID-19, tapi untuk memastikannya kita perlu melakukan verifikasi langsung ke lapangan," katanya.
Terkait dengan itu, Fatwir selaku perwakilan dari kalangan Dinas Pendidikan berharap agar jadwal PBM tatap muka yang telah direncanakan bisa terealisasi.
Bahkan, apabila Satgas COVID-19 mensyaratkan agar para guru dites cepat COVID-19, Disdik siap mengeluarkan surat agar guru melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19.
"PBM tatap muka tanggal 5 Januari 2021, tetap kita targetkan agar tidak mengambang sambil menunggu kondisi perkembangan COVID-19. Tapi, prinsipnya sekolah sudah siap," katanya lagi.*
Berita Terkait
National retail industry has recovered from COVID-19 effects: Minister
Kamis, 2 Mei 2024 17:15
TTS akibat vaksin AstraZeneca sangat langka
Rabu, 1 Mei 2024 19:43
CKPN sebut Cadangan kerugian perbankan per Februari bisa tutup kredit macet
Rabu, 3 April 2024 6:26
OJK mengumumkan restrukturisasi kredit COVID-19 berakhir
Minggu, 31 Maret 2024 19:39
Stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 19:30
OJK akhiri restrukturisasi kredit
Minggu, 31 Maret 2024 18:47
Mantan Presiden Jair Bolsonaro dituduh palsukan data vaksinasi COVID
Rabu, 20 Maret 2024 8:04
COVID-19 pandemic provideslesson to anticipate unknown viruses
Senin, 4 Maret 2024 5:40