Pemkot Mataram menyiapkan tambahan tiga RS darurat COVID-19

id rsd,covid,mataram

Pemkot Mataram menyiapkan tambahan tiga RS darurat COVID-19

Dokumen: Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kota Mataram Lalu Martawang (pakai peci) melakukan pengecekan terhadap kesiapan ruang isolasi pada sejumlah Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Jumat, 16/7-2021) (Foto: ANTARA/Kominfo Mataram)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan tiga rumah sakit darurat (RSD) COVID-19 untuk menampung tambahan pasien baru COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang.

"Tambahan RSD COVID-19 yang kami siapkan, antara lain di Gedung BP-PAUD di Jalan Gajahmada dan Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTB Jalan Panjitilar Negara," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dikominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Kamis.

Menurutnya, penyiapan tiga RSD COVID-19 itu untuk antisipasi agar keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) tetap pada angka 50 persen di 16 rumah sakit se-Kota Mataram dengan total tempat tidur (bed) isolasi 849.

"Saat ini penggunaan BOR sudah pada angka 50,88 persen, dengan jumlah pasien yang dirawat 432 orang sehingga masih ada 415 tempat tidur kosong," katanya.

Namun demikian, lanjutnya, Kota Mataram sebagai episentrum mobilisasi orang dan memiliki rumah sakit rujukan dinilai perlu menyiapkan skenario tambahan gedung RSD COVID-19 agar pasien bisa tertangani secara maksimal.

Apalagi berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB, Rabu (21/7/2021) menyebutkan tambahan pasien COVID-19 untuk Kota Mataram sebanyak 38 orang dan 25 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh sehingga pasien yang masih dirawat sebanyak 797 orang, total sembuh 4.165 dan 171 meninggal dunia.

"Kendati kemarin terjadi penurunan angka pasien positif baru COVID-19, tapi kami belum tahu ke depannya, sebab temuan kasus positif baru sangat dinamis sehingga kita perlu waspada," katanya.

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sebelumnya mengatakan tambahan RSD COVID-19 sifatnya antisipasi sebab RSD COVID-19 pada dua hotel yang telah disiapkan dengan kapasitas 80 tempat tidur masih memadai.

"Pelayanan untuk pasien isolasi mandiri di dua RSD COVID-19, diberikan sesuai standar layanan hotel, dengan berbagai fasilitas serta layanan kesehatan memadai dan layanan telekonsultasi untuk kenyamanan dan mempercepat kesembuhan pasien," katanya.