Kabul (ANTARA) - Pejuang Taliban diduga membunuh seorang manajer stasiun radio Afghanistan di Kabul dan menculik seorang wartawan di provinsi Helmand, kata sejumlah pejabat pemerintah setempat pada Senin.
Serangan terbaru itu menambah daftar panjang serangan Taliban yang menargetkan awak media.
Orang-orang bersenjata menembak Toofan Omar, manajer stasiun radio Paktia Ghag, dan seorang pengurus NAI dalam pembunuhan yang ditargetkan di ibukota Kabul pada Minggu (8/8).
NAI adalah kelompok pembela hak asasi yang mendukung media independen di Afghanistan.
"Omari dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal...dia adalah orang liberal...kami menjadi sasaran karena bekerja secara independen," kata kepala NAI, Mujeeb Khelwatgar.
Para pejabat di Kabul menduga para pejuang Taliban telah melakukan serangan itu.
NAI pada bulan lalu melaporkan sedikitnya 30 jurnalis dan pekerja media tewas, terluka atau diculik oleh kelompok militan di Afghanistan sepanjang tahun ini.
Di provinsi selatan Helmand, para pejabat pada Minggu mengatakan pejuang Taliban telah menangkap seorang jurnalis lokal bernama Nematullah Hemat dari rumahnya di Lashkar Gah, ibukota provinsi tersebut.
"Sama sekali tidak ada petunjuk di mana Taliban telah menculik Hemat...kami benar-benar panik," kata Razwan Miakhel, kepala saluran TV swasta Gharghasht TV -- tempat Hemat bekerja.
Seorang juru bicara Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak memiliki informasi tentang pembunuhan di Kabul atau jurnalis yang diculik di Helmand.
Koalisi organisasi berita Afghanistan telah menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin di Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk mendesak mereka agar memberikan visa imigrasi khusus kepada wartawan Afghanistan dan staf pendukung media.
Taliban merebut tiga kota di wilayah utara Afghanistan pada akhir pekan dan mengancam akan merebut lebih banyak lagi.
Taliban juga meningkatkan serangan terhadap pasukan pemerintah Afghanistan setelah Washington memutuskan untuk mengakhiri misi militer AS di negara itu pada akhir Agustus.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Jubir Kemenlu China anggap wajar terima Dubes Afghanistan yang ditunjuk Taliban
Kamis, 1 Februari 2024 5:28
Taliban melarang budi daya opium di Afghanistan
Minggu, 3 April 2022 21:04
Taliban merilis aturan media, larang aktris main sinetron
Rabu, 24 November 2021 11:37
EU: Perilaku pemerintah Taliban "tidak menggembirakan"
Senin, 4 Oktober 2021 7:13
Penembakan di Afghanistan menewaskan tiga orang, termasuk wartawan
Minggu, 3 Oktober 2021 19:11
Penerbangan sewa ke-4 bawa warga Afghanistan, AS, Eropa ke luar Kabul
Senin, 20 September 2021 13:16
Wartawan Afghanistan dipukuli dalam tahanan Taliban
Jumat, 10 September 2021 7:00
Pendiri Taliban Mullah Baradar akan menjadi pemimpin Afghanistan
Jumat, 3 September 2021 16:11