Pembukaan PTM terbatas di Kota Mataram direncanakan pekan depan

id ptm,mataram,disdik

Pembukaan PTM terbatas di Kota Mataram direncanakan pekan depan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merencanakan pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan dimulai pekan depan.

"Insya Allah, minggu depan PTM terbatas bisa kita laksanakan untuk semua tingkatan sekolah, baik itu TK/ PAUD, RA, SD/Ibtidaiah, SMP/Tsanawiyah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali, di Mataram, Kamis.

Rencana pembukaan PTM terbatas itu sesuai dengan edaran Menteri Dalam Negeri dan Wali Kota Mataram Nomor 800/1056/BPBD/VIII/2021, terkait perubahan status Kota Mataram yang sudah turun level dari PPKM Level 4 menjadi Level 3 dan salah satu poin membolehkan kegiatan PTM terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen.

Namun demikian, lanjut Fatwir, target pembukaan PTM pekan depan masih direncanakan, sebab untuk membuka PTM terbatas harus menunggu izin dari wali kota, selaku penanggung jawab Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mataram.

"Kalau pekan ini kami dapat izin, Insya Allah minggu depan PTM terbatas bisa terlaksana," katanya.

Terkait dengan itu, ujarnya, selama belum ada izin pembukaan PTM terbatas, diminta semua sekolah negeri, swasta dan yayasan, termasuk madrasah yang berada di bawah Kementerian Agama, tidak melaksanakan PTM terbatas sendiri-sendiri.

"Kami mendapat informasi ada beberapa sekolah swasta yang sudah mulai melaksanakan PTM, tapi mereka sudah kami ingatkan secara persuasif dengan harapan mau bekerja sama mengikuti instruksi pemerintah melakukan belajar dalam jaringan (daring) sebelum ada izin PTM," katanya.

Di sisi lain, sembari menunggu izin pelaksanaan PTM terbatas, sekolah diminta menyiapkan infrastruktur pencegahan COVID-19 di sekolah, baik itu penyemprotan disinfektan, tempat cuci tangan dan sabun, masker, serta cairan penyanitasi tangan,

Selain itu, kata Fatwir, poin yang paling penting adalah sosialisasi kepada orang tua agar tepat waktu menjemput putra/putrinya agar tidak berkeliaran. Pasalnya, hasil evaluasi saat akhir-akhir simulasi PTM, orang tua kurang disiplin menjemput anaknya.

"Akibatnya, anak-anak berkeliaran ke sana kemari, yang tentunya berpotensi terhadap penularan COVID-19. Untuk itu, jika PTM terbatas dibuka, orang tua tolong jemput anaknya tepat waktu," katanya.

Fatwir mengatakan, untuk pembukaan PTM terbatas pihaknya akan melaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) PPKM Level 3.

"Konsep PTM terbatas kami terapkan sama dengan PTM simulasi. Artinya, kapasitas siswa satu kelas 50 persen, jarak duduk satu setengah meter, menggunakan masker, belajar maksimal dua jam," katanya.