Mataram (ANTARA) - Pasar Seni Sesela, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, minim perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat khususnya dinas pariwisata padahal saat ini merupakan momentum untuk mempromosikan produk unggulan menjelang ajang World Super Bike (WSBK) dan MotoGP.
Sekretaris Pasar Seni Sesela, Ilham Kholiq, di Mataram, Sabtu, menyatakan Dinas Pariwisata Lombok Barat sampai sekarang hanya melakukan pelatihan aja, namun tidak memantau kondisi pasar seni secara langsung.
"Kami butuh perhatian dari pemerintah, mulai dari pemberian modal dan alat pendukung pekerja seni," katanya.
Dikatakan, mudah-mudahan pasar seni akan beroperasi kembali seperti semula bahkan rencananya pekan depan, akan digelar pagelaran seni.
Di bagian lain, Wildan, perajin di Pasar Seni Sesela, mengungkapkan dirinya mengalami kekurangan modal untuk memenuhi permintaan dari pasar seperti untuk rumah ibadah.
"Karena kekurangan anggaran, maka dibutuhkan bantuan modal dari pemerintah seperti untuk mengganti oven manual dalam tanah yang digunakan selama ini," katanya.
Sementara itu, Ketua pengurus Pasar Seni, Iwan, mengatakan saat ini, ukiran aksesoris masih sepi peminat berbanding terbalik dengan ukiran cukli.
"Pemesan kerajinan cukli paling banyak dari Kota Mataram dan Lombok Barat," Katanya
Ilham Kholiq menyebutkan akibat kekurangan modal tersebut, para perajin terpaksa bekerja sampingan alias tidak fokus kepada profesinya semula.
"Kami sudah berusaha ke Dinas Pariwisata, tetapi ada beberapa oknum yang tidak mengizinkan untuk membuka pasar seni selama pandemi," katanya.