PUPR Mataram inventarisasi kerusakan tanggul di Pantai Ampenan

id tata,gelombang,pasang

PUPR Mataram inventarisasi kerusakan tanggul di Pantai Ampenan

Kondisi lapak kuliner di Pantai Ampenan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang rusak akibat gelombang pasang. Selasa (7/12-2021). (Foto: ANTARA/Dinas PUPR)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menginventarisasi kerusakan tanggul penahan ombak serta lapak kuliner yang berada di atasnya akibat gelombang pasang di Pantai Ampenan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Selasa, mengatakan, kerusakan terhadap lapak kuliner itu sekitar 24 meter pada bagian utara.

"Sementara untuk tanggul yang jebol sekitar tiga meter dan berimbas pada kerusakan pedestrian yang ada," katanya di sela melakukan pengecekan kondisi terkini objek wisata Pantai Ampenan.

Baca juga: Tanggul penahan ombak di Pantai Ampenan nyaris jebol (Video)

Dikatakan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, fasilitas umum tersebut sudah dipasangkan papan imbauan agar pengunjung berhati-hati dan tidak mendekati titik tanggul serta lapak yang rusak.

"Sementara untuk nilai kerugiannya, belum bisa kita pastikan sebab kita perlu berhitung dulu," katanya.

Menurutnya, langkah yang akan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada tanggul dan membuat lapak kuliner sepanjang 24 meter miring, akan dilakukan kajian secara teknis.

"Kita tidak bisa asal usulkan anggaran perbaikan, tampa melakukan kajian teknis sebab ini berkaitan dengan konstruksi," katanya.

Dia menilai, dengan melihat kondisi kerusakan tanggul yang hanya terjadi pada bagian utara anjungan, maka diprediksi tekanan gelombang lebih besar di utara dibandingkan selatan anjungan.

Pasalnya, tanggul di bagian selatan anjungan sejauh ini masih kokoh atau tidak mengalami kerusakan. "Kalau tanggul bagian utara ini, sudah beberapa kali kami buatkan beronjong, tetap saja rusak," katanya.

Dari pengalaman itu, lanjut Miftahurrahman, dapat dilihat karakter gelombang di bagian utara anjungan berbeda dengan bagian selatan sehingga membutuhkan jenis konstruksi khusus dan sesuai karakternya.

"Karena itulah, untuk mengusulkan anggaran perbaikan kita perlu kajian agar perbaikan bisa sesuai kebutuhan konstruksi di lapangan," katanya.

Diketahui, pembangunan lapak kuliner di atas tanggul tersebut merupakan program Pemerintah Kota Mataram tahun 2017, dengan sumber anggaran APBD Perubahan 2017 yang anggaran Rp200 juta.

Pembangunan lapak kuliner itu menjadi satu paket kegiatan dengan total nilai Rp500 juta melalui proses tender, yang dibagi dalam tiga kegiatan yakni Rp100 juta untuk pembangunan miniatur perahu dan masing-masing Rp200 juta untuk lapak kuliner dan renovasi toilet yang disesuaikan dengan desain revitalisasi.

Pewarta :
Editor: Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.