Sentani (ANTARA) - Pesawat helikopter Mil Mi-17 Kodam XVII/Cenderawasih, diberondong tembakan oleh orang tak dikenal di sekitar Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Rabu, sekitar pukul 14.10 WIT.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel Ali H Bogra, di Jayapura, mengonfirmasi kejadian tersebut.
Mi-17 yang dipiloti Mayor CPN Kandek dan Letnan Satu CPN Fandi, lepas landas dari Bandara Puncak Jaya dengan tujuan Wamena mengevakuasi seorang anggota TNI Yonif 753/AVT, atas nama Pratu Fana S Hadi.
Tamtama ini adalah penembak senapan pada Komando Taktis Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan yang ditembak pihak tak diketahui di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa (2/8).
"Dua titik bagian badan helikopter itu berlubang akibat rentetan tembakan dari bawah itu," kata Bogra.
Dua titik itu adalah badan bagian bawah samping kiri roda depan di bawah kursi kopilot, dan di samping kanan dekat mesin pesawat.
"Tembakan kedua ini bahkan menembus badan korban penembakan yang dievakuasi tersebut," katanya.
Tembakan di titik kedua ini mengenai rusuk kiri Hadi. Kondisi korban yang sudah kritis menjadi semakin kritis sehingga membuat nyawanya tidak bisa tertolong lagi dan meninggal dalam penerbangan ke Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya.
Sekitar pukul 02.30 WIT, helikopter itu mendarat di Bandara Wamena. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Wamena, dan pada pukul 16.00 WIT korban dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan helikopter Puma kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Arioko.
Rencananya korban Pratu Hadi akan diterbangkan ke tanah kelahirannya di Kalimantan, Kamis (4/8).
Akhir-akhir ini penembakan terhadap anggota TNI di Kabupaten Puncak Jaya terus terjadi. Pada hari pertama masuk puasa juga terjadi penembakan di Kampung Nafri, Kota Jayapura, satu satu orang anggota TNI bersama tiga orang masyarakat sipil tewas di tempat. (*)