Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengatakan sejumlah calon haji Mataram mempertanyakan kepastian keberangkatan ke Tanah Suci pada musim haji 1443 H (2022), setelah adanya pelonggaran yang diberikan Pemerintah Arab Saudi terkait aturan prokes COVID-19.
"Setelah informasi Arab Saudi melonggarkan aturan prokes COVID-19, banyak jamaah calon haji bertanya kepastian keberangkatan tahun ini, baik secara langsung maupun tidak langsung," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram HM Amin di Mataram, Selasa.
Ia mengakui kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang mencabut beberapa aturan prokes COVID-19, diantaranya tidak perlunya karantina bagi yang akan masuk ke negara Arab Saudi, tidak ada tes usap PCR, dan tidak ada penggunaan masker menjaga jarak di tempat terbuka, memberikan pengaruh dan harapan besar bagi jamaah calon haji.
"Apalagi keberangkatan mereka sudah ditunda dua tahun berurut-urut akibat pandemi COVID-19," katanya.
Namun demikian, informasi atau tindak lanjut terhadap kebijakan Pemerintah Arab Saudi tersebut hingga kini belum ada resmi disampaikan pemerintah pusat.
"Setiap ada jamaah yang bertanya, kami tetap sampaikan bawah kita menunggu informasi resmi dari pemerintah termasuk ada atau tidak adanya kuota haji tahun ini. Kami berharap jamaah bisa bersabar," katanya.
Menurut Amin, kepastian pemberangkatan dan kuota jamaah haji menjadi kabar yang paling ditunggu saat ini, karenanya setelah ada kuota pihaknya bisa mulai melakukan berbagai persiapan untuk pemberangkatan jamaah calon haji.
Jamaah calon haji yang akan diberangkatkan adalah jamaah tahun 2020 yang keberangkatannya ditunda dua kali yakni sebanyak 739 calon haji.
"Dari jumlah itu sudah ada yang meninggal dan membatalkan dengan mencabut nomor porsi. Namun, kita akan ganti dengan nomor porsi berikutnya," katanya.
Sementara terkait dengan paspor jamaah, katanya, sejauh ini ada yang sudah diambil dan ada juga yang masih di Kantor Kemenag.
Pada prinsipnya, kata Amin, jamaah calon haji tahun 2020 sudah siap berangkat. Tinggal diberikan penyegaran terhadap manasik haji.
"Kami bersama KUA siap melakukan persiapan dan pembinaan manasik secara maraton, agar jamaah benar-benar siap secara lahir dan batin," katanya.*