Kodim 1620 Lombok Tengah siaga 24 jam mengantisipasi lonjakan arus balik

id TNI,Lebaran

Kodim 1620 Lombok Tengah siaga 24 jam mengantisipasi lonjakan arus balik

Anggota Kodim 1620 Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) (ANTARA/Humas Kodim 1620 Lombok Tengah)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kodim 1620 Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiagakan pasukan selama 24 jam di Makodim sebagai langkah antisipasi lonjakan arus balik pascaperayaan hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Dandim 1620 Lombok Tengah Letkol.inf I Putu Tangkas Wiratawan di Praya, Jumat mengatakan, pasukan tersebut disiagakan sebagai langkah atas kesiapan untuk mem-back up kepolisian dalam mengamankan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat yang melaksanakan libur Lebaran bersama keluarga baik yang akan keluar kota maupun di dalam kota khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.

"Ini sebagai langkah antisipasi kita sebagai prajurit TNI khususnya Kodim 1620 untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam melaksanakan libur bersama untuk merayakan hari raya Idul Fitri," katanya.

Disamping keamanan dan kelancaran arus balik prajurit Kodim Lombok Tengah juga terus melakukan pemantauan di pos-pos siaga dan mengamankan wilayah masing masing baik menjelang maupun pasca hari raya Idul fitri.

"Terlebih yang menjadi pusat perhatian kita seperti tempat tempat wisata yang pastinya akan banyak dikunjungi masyarakat dalam memanfaatkan berlibur bersama keluarga," katanya.

Harapannya kepada anggota agar terus melakukan tugas pengamanan dengan penuh tanggung jawab demi terciptanya kondusivitas di wilayah masing masing sesuai fungsi dan tugas yang kita laksanakan sebagai prajurit TNI.

"Anggota tetap siaga di lapangan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," katanya.

Pada momen libur Lebaran 2022, anggota tak hanya fokus pada lonjakan aktivitas masyarakat mengunjungi objek wisata, namun memperhatikan jumlah yang ada di lokasi untuk mengantisipasi ada korban jiwa akibat bencana.

"Pemantauan orang di lokasi wisata dimaksud untuk menginventarisir faktor kerawanan, kegiatan, dan potensi kemungkinan terjadinya kehilangan nyawa akibat adanya resiko bencana," katanya

Prediksi lonjakan wisatawan di Kabupaten Lombok Tengah pasca Idul Fitri 1443 Hijriah menjadi salah satu fokus perhatian. Namun meski sudah tak ada larangan untuk berwisata, kami meminta masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan baik, guna mencegah terjadinya lonjakan kasus penularan COVID-19.

"Protokol Kesehatan harus tetap dijaga, pakai masker dan jaga jarak," katanya.