Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen meminta aparat penegak hukum secara tegas menindak perayaan dan kampanye khilafah di Cawang, Jakarta Timur. "Aparat penegak hukum juga harus menindak tegas setiap jengkal upaya untuk mengkampanyekan dan menggerakkan khilafah," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan konvoi dan kampanye khilafah tidak dibenarkan di Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan tersebut tidak boleh dibiarkan terjadi. Sebab, Indonesia merupakan negara yang disangga oleh nilai-nilai demokrasi permusyawaratan sebagaimana tertuang dalam Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila selama ini menjadi basis pondasi keindonesiaan yang secara harmonis terkoneksi dengan nilai-nilai keislaman. Artinya, nilai-nilai universal islam menjadi roh dari Pancasila. "Aparat penegak hukum harus tegas dalam menegakkan ideologi Pancasila dan UUD 1945," tegas dia.
Baca juga: Muhammadiyah: Pancasila tak boleh ditafsirkan dengan radikal-ekstrem
Baca juga: Hari Lahir Pancasila momentum hormati nilai ajaran agama
Menurutnya, tidak boleh ada pembiaran terkait dengan gerakan khilafah di Indonesia. Apalagi hal itu sampai merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tindakan tegas oleh aparat penegak hukum harus segera dilakukan mengingat sebentar lagi Indonesia memasuki tahun politik dalam proses kepemimpinan nasional. Sehingga kesatuan dan persatuan harus dijaga.
Saat ini, tambah dia, Pagar Nusa sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) menjadi benteng nusantara yang mengawal tegak-nya NKRI. Pagar Nusa bersama kader-kader NU yang lain juga konsisten melawan kampanye radikal gerakan khilafah di Indonesia.
"Kami bersama kader-kader PDI Perjuangan dan barisan nasionalis terus berjuang untuk mengawal Indonesia, jangan sampai ada upaya melemahkan Indonesia," ujar anggota Komisi IX DPR RI tersebut.
Berita Terkait
Ansor-Banser dan Pagar Nusa Gelar Apel di Bali
Kamis, 22 Agustus 2024 8:31
Presiden Jokowi dijadwalkan hadiri Ijazah Kubro PP Pagar Nusa
Jumat, 20 Oktober 2023 3:17
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14