Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membentuk call center untuk melayani pengaduan dan permasalahan yang dihadapi para petani di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Fathul Gani mengatakan call center ini dibentuk sebagai wadah para petani untuk mengutarakan semua persoalan atau pun permasalahan yang dihadapinya.
"Jadi, petani kita bisa melaporkan apa masalah yang dihadapi di lapangan terus kemudian kita tindaklanjuti sehingga bisa secepatnya dicarikan solusi atau pun jalan keluarnya secara cepat," ujarnya di Mataram, Kamis.
Ia menyatakan call center ini nantinya diberi nama Call Center Petani Sasambo atau akronim dari Sasak Samawa dan Mbojo, sebutan dari tiga suku terbesar yang ada di NTB.
"Saat ini pembentukan unit call center ini dang berproses," terang Fathul Gani.
Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) ini, mengatakan call center tersebut nantinya terdiri dari sejumlah unsur, seperti Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten atau kota, BMKG, kepolisian, Bulog, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik).
"Jadi, semua unsur kita libatkan," ujarnya.
Selain menerima pengaduan, kata Fathul Gani, melalui call center ini para petani bisa bertanya atau pun melakukan konsultasi terkait cuaca, informasi pupuk, masa tanam, produksi, bibit, harga jual komoditas pertanian dan lain-lain yang berkaitan dengan sektor pertanian.
"Makanya melalui call center ini, diharapkan bisa membantu petani kita," katanya.
Lebih lanjut, Fathul Gani mengatakan untuk mendukung kerja-kerja call center tersebut, pihaknya menugaskan sebanyak 1.000 lebih penyuluh pertanian yang tersebar di 10 kabupaten dan kota di NTB, sebagai garda terdepan untuk membantu petani dalam kaitan produksi hasil pertanian.
"Penyuluh pertanian ini kita tugaskan bukan hanya membimbing petani dalam bertani, namun mencarikan solusi supaya hasil produksi pertanian menjadi meningkat sesuai harapan petani," ujarnya.
"Artinya, sebelum masuk aduan dari petani, penyuluh harus mampu sampaikan informasi terkait apa saja yang akan jadi kendala sebelum dan sesudah bertanam. Misal kaitan cuaca, jika tidak mampu menyampaikan kondisi cuaca, maka kita gandeng petugas BMKG untuk turun menjelaskan kepada petani," terangnya.
Menurut Fathul Gani, dengan jumlah penyuluh kalangan ASN 987 orang, di tambah non PNS. Dirinya meyakini ke depan petani tidak akan mengalami kendala dalam tertanam.
"Bentuk penghargaan kepada penyuluh non PNS, kami akan prioritaskan masuk pegawai negeri P3K," janjinya.
Untuk mematangkan rencana dan memastikan kesiapan penyuluh sebagai garda terdepan. Dalam waktu dekat akan menggelar temu karya penyuluh se-NTB untuk menukar informasi kaitan kendala di lapangan. Bahkan akan menghadirkan instansi terkait yang ada kaitan dengan hasil pertanian, supaya bisa bertukar pemikiran dan mencari solusi dalam hal memberikan pelayanan kepada petani demi terpenuhi target surplus.
"Saya berharap kepada penyuluh supaya tidak menunggu temu karya, tapi lakukan serapan masalah di lapangan, untuk kemudian dicarikan solusi saat temu karya," katanya.
Berita Terkait
Layanan panggilan darurat 112 di Lombok Tengah
Jumat, 18 Oktober 2024 10:50
Kemenkominfo nomor 112 jadi kontak kedaruratan nasional
Selasa, 24 September 2024 6:19
BPBD Rejang Lebong Bengkulu menyiapkan call center penanggulangan bencana
Selasa, 19 Desember 2023 20:55
Tiang listrik roboh tersangkut truk, PLN NTB gerak cepat lakukan perbaikan
Rabu, 15 November 2023 8:28
Bappebti luncurkan call center Lini permudah akses layanan informasi
Kamis, 23 Juni 2022 19:33
Lanjutkan program langit biru di NTB, Pertamina edukasi konsumen dengan BBM berkualitas
Senin, 20 September 2021 7:13
Kominfo menghadirkan layanan kedaruratan call center 112 di Mandalika
Rabu, 26 Mei 2021 1:07
diskominfo mataram koordinasikan penyerahan aset
Rabu, 14 Maret 2018 15:11