Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Biro Kerja Sama Kementerian Ketenagakerjaan RI Muhammad Arif Hidayat menjelaskan isu akses penyandang disabilitas di pasar kerja menjadi perhatian negara-negara anggota G20. Hal itu muncul pada Employment Working Group Meeting (EWG) dalam pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
"Tadi tanggapan dari beberapa negara, khususnya Italia sangat mendukung program bagaimana meningkatkan akses bagi person with disabilities dari pasar kerja. Ada semacam keseimbangan untuk bisa memasuki pasar kerja," kata dia kepada wartawan di Labuan Bajo, Senin.
Isu akses bagi penyandang disabilitas untuk memasuki pasar kerja dan situasi pasar tenaga kerja disambut baik Turki. Sedangkan Argentina lebih menyoroti tantangan pengawasan (monitoring) data partisipasi penyandang disabilitas yang dapat memasuki pasar kerja.
Selanjutnya ada Afrika Selatan yang menyambut baik dengan isu EWG dan pentingnya perlindungan sosial setelah masa pandemi ini. Mereka memiliki beberapa program utama mengenai perlindungan sosial yang lebih prominen.
Dalam pertemuan itu, Spanyol lebih mengutamakan isu gender dan transisi yang adil. Sementara Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO) lebih mengutamakan kolaborasi dengan kelompok kerja lain, khususnya untuk masalah ekonomi hijau, pembangunan, lingkungan, transisi energi, dan kolaborasi bersama semua tingkatan pemerintahan dan sektor usaha. Berikutnya Bank Pembangunan Islam sangat tertarik sekali dengan pelatihan vokasi berbasis komunitas.
Baca juga: Indonesia usung lima target bidang kesehatan pada KTT G20
Arif menyampaikan Indonesia telah memiliki kebijakan yang mewajibkan partisipasi penyandang disabilitas dalam dunia kerja. Dia berharap apa yang dilakukan Indonesia dapat diterima negara anggota G20 lainnya. Dia menyebut dari pertemuan EWG sebelumnya, mereka bertukar pengetahuan dan pengalaman antarnegara terkait isu tersebut.
EWG G20 Indonesia telah mengusung empat isu prioritas dengan tema "Meningkatkan Kondisi Ketenagakerjaan untuk Pulih Bersama". Empat isu prioritas yang sudah diusung dalam EWG itu mendapatkan sambutan positif dari negara anggota G20.
Baca juga: Kementerian Investasi siap pertemuan kedua TIIWG G20
Isu pertama yang diangkat ialah penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang baru. Selanjutnya isu kedua, yakni pasar kerja inklusif, afirmasi, dan pekerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas. Berikutnya isu ketiga, membahas tentang pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan.
"Isu keempat, yakni mengadaptasi kebijakan perlindungan tenaga kerja yang lebih efektif dan meningkatkan ketahanan bagi semua pekerja," kata dia. Adapun EWG telah diselenggarakan sebanyak tiga kali. Kini, mereka akan mulai membahas ministerial declaration, dengan additional official meeting pada 20-22 Juli dan Agustus 2022.
Berita Terkait
G20 2024: Indonesia serukan pengentasan kemiskinan
Jumat, 22 November 2024 11:21
Prabowo: Terima kasih Timnas Indonesia sudah menang lawan Arab Saudi
Rabu, 20 November 2024 19:10
Indonesia and Brazil ink cooperation pacts worth US$2.65 bln
Rabu, 20 November 2024 4:58
Indonesia bergabung di BRICS sejak 2014, Begini komitmen Prabowo
Senin, 18 November 2024 14:46
Indonesia dan Kenya tandatangani Article of Agreement G20
Kamis, 17 Oktober 2024 19:09
Indonesia dorong peran G20 di Gaza
Sabtu, 24 Februari 2024 11:00
Mantan PM Jepang Yasuo Fukuda memuji kepemimpinan Indonesia di G20 dan ASEAN
Kamis, 12 Oktober 2023 5:12
Indonesia plays a role in transnational crime eradication
Rabu, 19 Juli 2023 14:54