Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) setuju dengan upaya Kementerian Sosial yang melarang keras penggunaan dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk membeli rokok. Dalam diskusi virtual diikuti di Jakarta, Senin, Ketua Tim Kerja Penyakit Paru Kronis dan Gangguan Imnunologi Kemenkes dr Benget Saragih mengatakan, pihaknya sudah bersurat kepada Kemensos terkait pencegahan penggunaan BLT untuk membeli rokok.
"Ini salah satu untuk supaya mereka tidak merokok di rumah, akhirnya anak-anaknya bisa sehat, bisa beli susu," kata Benget dalam diskusi yang diadakan Indonesia Institute for Social Development (IISD) itu.
Dia menyoroti bahwa tren perokok di Indonesia memperlihatkan kenaikan. Menurut Global Adult Tobacco Survey, jumlah perokok di Tanah Air meningkat dari 61,4 juta orang pada 2011 menjadi 70,2 juta orang pada 2021, atau naik sekitar satu juta perokok per tahun.
Volume penjualan rokok juga naik 7,2 persen pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumsi rokok elektrik juga meningkat dari 0,3 persen pada 2011 menjadi 3 persen pada 2021. "Kita sebenarnya sudah menjadi darurat rokok di Indonesia," jelasnya. Tidak hanya Kemensos, dia mengatakan Kemenkes juga sudah menyurati Kementerian PAN-RB terkait penerimaan karyawan, CPNS dan TNI/Polri agar salah satu syarat penerimaannya adalah tidak merokok.
Baca juga: Kemenkes lakukan langkah galang dukungan tekan perilaku merokok
Baca juga: Kemenkes umumkan kasus cacar monyet pertama dari Jakarta
Dia juga mendorong agar Kemendikbudristek menjadikan hal itu sebagai salah satu syarat masuk, termasuk juga untuk guru-guru. "Upaya kita dalam mengendalikan perokok pemula di Indonesia agar semua kementerian/lembaga ikut terlibat untuk menurunkan prevalensi perokok ini," tuturnya.
Berita Terkait
Ngeri!! bahaya asap rokok 20 kali tingkatkan risiko kanker paru
Jumat, 19 April 2024 8:18
Produk memicu kanker paru hingga tampilan Megan Fox
Jumat, 19 April 2024 7:15
Ahli menegaskan vape miliki kandungan sama berbahaya dengan rokok
Kamis, 7 Maret 2024 9:00
Rokok murah ancam Generasi Emas Indonesia
Kamis, 29 Februari 2024 8:31
Waspada!! sariawan lebih dari dua minggu bisa jadi gejala kanker
Kamis, 22 Februari 2024 14:14
Peneliti sebut tembakau alternatif jadi pilihan kurangi merokok
Selasa, 20 Februari 2024 4:05
Vape miliki risiko lebih rendah daripada rokok konvensional
Selasa, 23 Januari 2024 13:43
Pemkot Mataram dapat Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Rp74 miliar tahun 2024
Jumat, 12 Januari 2024 16:49