Saham Jerman berakhir positif, indeks terkerek 1,15 persen

id saham Jerman,indeks DAX 40

Saham Jerman berakhir positif, indeks terkerek 1,15 persen

Arsip foto - Sesi perdagangan di bursa saham Frankfurt, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Frankfurt, Jerman, 30 Desember 2020. ANTARA/REUTERS/Ralph Orlowski/pri. (REUTERS/RALPH ORLOWSKI)

Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir di wilayah positif pada perdagangan Selasa waktu setempat (8/11/2022), membukukan keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terkerek 1,15 persen atau 155,23 poin menjadi menetap di 13.688,75 poin.
 

Indeks DAX 40 bertambah 0,55 persen atau 73,67 poin menjadi 13.533,52 poin pada Senin (7/11/2022), setelah terangkat 2,51 persen atau 329,66 poin menjadi 13.459,85 poin pada Jumat (4/11/2022), dan merosot 0,95 persen atau 126,55 poin menjadi 13.130,19 poin pada Kamis (3/11/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 31 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara sembilan saham lainnya mengalami kerugian. Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Infineon Technologies AG, sebuah perusahaan produsen semikonduktor multinasional Jerman melambung 7,07 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Jrman Sartorius AG melonjak 6,27 persen, serta perusahaan penyedia teknologi sampel dan pengujian Jerman untuk diagnostik molekuler, pengujian terapan, penelitian akademis dan farmasi Qiagen NV terangkat 5,28 persen.

Baca juga: FSG pertimbangkan menjual saham kepemilikan Liverpool
Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks jatuh 0,48 persen


Di sisi lain, Bayer AG, sebuah perusahaan industri farmasi dan kimia multinasioal Jerman yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya anjlok 4,75 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan induk industri otomotif yang menawarkan pengembangan, produksi, dan penjualan mobil Porsche Automobil Holding SE tergelincir 1,68 persen, serta perusahaan multinasional Jerman yang merancang dan memproduksi alas kaki, pakaian, dan aksesori atletik dan kasual Puma SE melemah 1,38 persen.