Mataram (ANTARA) - Rusia pada Rabu (23/11) waktu setempat meluncurkan mobil buatan lokal Moskvich yang diproduksi di bekas pabrik Renault di Moskow, sebuah sport utility vehicle (SUV) dengan desain modern yang mirip mobil China.
Moskvich, yang memiliki arti "penduduk asli Moskow", pertama kali diproduksi di Uni Soviet dan dirancang untuk menjadi mobil penumpang yang kuat dan terjangkau dengan suku cadang buatan Rusia dan Jerman Timur kala itu. Setelah Uni Soviet runtuh, produsen mobil diprivatisasi dan kemudian dinyatakan bangkrut.
Baca juga: Ekspor kendaraan bekas Jepang ke Rusia melonjak
Moskvich terakhir kali dibuat pada 21 tahun lalu dengan desain hatchback atau sedan dan menggunakan mesin bensin.
Di sisi lain, Moskvich terbaru yang diproduksi di Moskow terlihat modern dan lebih menyerupai mobil China ketimbang desain khas Rusia sebelumnya.
Reuters mewartakan, mobil hatchback crossover bermesin bensin itu terlihat lebih "kekinian" dengan velg two tone, lampu depan LED yang memanjang dari sisi kanan ke kiri, dan head unit layar sentuh. Bahkan, mobil tersebut terlihat mirip dengan mobil China besutan JAC.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa desain, teknis dan platform JAC memang mereka digunakan, termasuk suku cadang yang dikirim langsung dari China.
Maxim Klyushkin, manajer proyek pabrik Moskvich menolak mengonfirmasi bahwa mereka telah bermitra dengan perusahaan China.
"Kami memiliki (pembuat truk Rusia) Kamaz sebagai mitra eksternal dan kami memiliki mitra jarak jauh yang bekerja sama dengan kami," katanya. "Kami tidak menyebut nama mitra itu."
Baca juga: Chery dalam pembicaraan dengan pabrik mobil Rusia
Target
Dengan hanya 600 mobil yang diproduksi tahun ini, mobil baru tersebut dinilai belum akan mendongkrak penjualan mobil Rusia pada tahun ini. Secara total, pemerintah Rusia ingin memproduksi 100.000 unit Moskvich per tahun, beberapa di antaranya akan bertenaga listrik.
Moskvich produksi pertama akan keluar dari pabrik Moskow pada Desember 2022 di tengah hambatan pengiriman komponen karena konflik Rusia dengan Ukraina.
Untuk itu, Rusia menargetkan dapat membangun jaringan rantau pasok komponen secara lokal untuk mengeliminasi masalah ketersediaan komponen.
"Tugas dalam waktu dekat adalah membangun proses perakitan dengan simpul kecil yang melibatkan pemasok lokal pada akhir 2023," kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Denis Manturov dalam sebuah pernyataan.
Kementerian mengatakan peluncuran produksi berskala penuh akan membuka 40.000 lapangan kerja.
Berita Terkait
Pabrikan mobil Rusia luncurkan mobil hybrid
Senin, 8 Juli 2024 19:01
Kia tarik kembali 105 ribu mobil Rio
Selasa, 9 Agustus 2022 7:20
Pabrikan ROX Motor hadirkan ROX 01
Minggu, 1 September 2024 7:36
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01