Gubernur NTB mengarahkan DIPA-TKDD 2023 untuk produk dan pengusaha lokal

id NTB,DIPA,Lokal

Gubernur NTB mengarahkan DIPA-TKDD 2023 untuk produk dan pengusaha lokal

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah (kanan) menyerahkan secara simbolis Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2023 kepada Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy (kiri) di Kota Mataram, NTB. ANTARA/Pemprov NTB

Mataram, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengarahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2023 untuk memberdayakan produk dan pengusaha lokal.

"Walaupun kualitasnya kurang bagus dan harganya lebih mahal, utamakan produk dan pengusaha lokal," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, NTB, Selasa.

Ia menekankan kepada para kepala daerah di kabupaten dan kota se-NTB untuk selalu mengutamakan produk lokal dalam kebutuhan pemerintahan.

Hal ini, lanjut Gubernur NTB, sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo, saat menyerahkan DIPA dan TKDD Tahun Anggaran 2023.

Selain itu, orang nomor satu di Indonesia itu menyampaikan agar dana yang telah dialokasikan kepada daerah tersebut untuk segera dipergunakan agar menghasilkan pertumbuhan ekonomi di dalam masyarakat.

"Sesuai dengan amanat Presiden. Demi stabilitas perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut di tahun depan," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan APBN dirancang untuk mampu mendorong kelanjutan pemulihan ekonomi nasional dan juga reformasi struktural sekaligus menjadi instrumen perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan.

Untuk itu, Jokowi menyebut APBN 2023 difokuskan kepada enam hal. Pertama, penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kedua, akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial. Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, khususnya infrastruktur pendukung transformasi ekonomi.

Selanjutnya, keempat yakni pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru, termasuk Ibu Kota Nusantara. Kelima, revitalisasi industri. Keenam, pemantapan reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi.