Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengusulkan sebanyak 20.000 kepala keluarga (KK) sebagai calon penerima STB (Set Top Box) televisi digital ke Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Sebanyak 20.000 KK yang kami usulkan itu merupakan warga prasejahtera yang menjadi sasaran program keluarga harapan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Kota Mataram," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Kamis.
Ia menyatakan, usulan calon penerima STB tersebut sesuai dengan regulasi yang diberikan pemerintah terkait kebijakan penerapan TV digital bahwa masyarakat yang tidak mampu akan diberikan bantuan STB televisi (TV) digital.
"Jadi dalam hal ini, kita hanya mengirim data sesuai kriteria permintaan dari pemerintah pusat," kata Swandiasa.
Ia memaparkan, kriteria calon penerima bantuan STB TV digital antara lain calon sasaran harus memiliki TV, dan calon penerima ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau merupakan penerima manfaat program keluarga harapan.
Swandiasa mengemukakan, terkait tindak lanjut dari usulan tersebut sejauh ini belum ada, namun kemungkinan akan ada survei lagi terhadap calon sasaran yang diusulkan. "Siapa tahu dari 20.000 KK yang kita usulkan ada yang tidak punya TV sehingga tidak masuk kriteria penerima," katanya.
Sedangkan terkait dengan pendistribusian, lanjutnya, sejauh ini juga belum ada petunjuk teknis. Tapi kemungkinan, pendistribusian akan dilakukan langsung oleh Kemenkominfo agar langsung ke sasaran.
"Mungkin pihak ketiga penyedia STB TV digital yang bekerja sama dengan Kemkominfo akan mengirim langsung bantuan sesuai nama dan alamat calon penerima. Untuk kepastian kapan bantuan dibagi, kami juga belum tahu," katanya.
Di sisi lain, Swandiasa mengatakan, STB TV digital kini sudah dijual bebas baik secara daring maupun luring dengan kisaran harga sekitar Rp200 ribu.
Ia mengingatkan agar masyarakat yang ingin membeli hendaknya memilih STB yang sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan.
"Jangan hanya lihat murahnya saja, tapi itu STB rakitan yang mudah rusak bahkan bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti beberapa kasus yang terjadi di luar daerah," kata Swandiasa.
Berita Terkait
Ratusan ribu WNI melancong ke Sarawak di semester pertama 2023
Rabu, 20 September 2023 8:01
Sebanyak 74 persen masyarakat telah beralih ke TV digital
Minggu, 16 April 2023 20:15
Kemenkopolhukam dorong penyelenggara MUX siaran digital
Selasa, 7 Maret 2023 18:25
TV analog dimatikan, lebih baik set top box atau TV digital
Selasa, 20 Desember 2022 9:26
Migrasi TV analog ke digital di Bali dilakukan usai Piala Dunia
Rabu, 7 Desember 2022 17:51
Kemenkominfo menyediakan situs cek bantuan "set top box"
Jumat, 2 Desember 2022 17:05
Bantuan STB dalam rangka "analog switch off"
Senin, 7 November 2022 12:34
Diskominfo: Set Top Box TV Digital dibagikan kepada warga
Sabtu, 27 Agustus 2022 14:31