Pemkot Mataram menyiapkan Rp2 miliar untuk peningkatan kualitas jalan

id Biaya peningkatan kualitas jalan Mataram,Jalan Mataram,Jalan Kota Mataram,Mataram

Pemkot Mataram menyiapkan Rp2 miliar untuk peningkatan kualitas jalan

Sebuah kendaraan melintas di Jalan Dewi Sartika yang menjadi salah satu ruas jalan yang diprioritaskan untuk diaspal pada 2023 oleh Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar melalui APBD 2023 untuk peningkatan kualitas jalan pada sejumlah titik di kota itu.

"Dengan anggaran itu, kita akan melakukan perbaikan jalan dengan skala prioritas," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrhman di Mataram, NTB, Selasa.

Menurutnya, untuk tahun 2023, Pemerintah Kota Mataram kita tidak mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) untuk perbaikan jalan dari pemerintah pusat, sebab kemungkinan kondisi jalan di Mataram dinilai sudah mantap.

Karenanya, dengan anggaran Rp2 miliar tersebut, Dinas PUPR akan melakukan peningkatan kualitas jalan kota dengan skala prioritas pada titik-titik yang sudah dinilai rusak berat.

Beberapa ruas jalan yang akan diperbaiki tahun ini dengan anggaran Rp2 miliar itu antara lain Jalan Dewi Sartika samping Hotel Prame Park Jalan Udayana, Jalan Bara Kuda Ampenan, Jalan Segara Anak, dan Jalan Darul Hikmah samping Lapangan Karang Genteng.

"Untuk lebar dan panjang bervariasi sehingga menentukan nilai uangnya. Masing-masing lokasi belum kita hitung detail termasuk untuk kebutuhan anggaran setiap titik," katanya.

Lebih jauh, Miftahurrahman menyebutka sebanyak 96 persen kondisi jalan di Kota Mataram sudah mantap, sehingga kemungkinan pemerintah pusat menganggap daerah bisa menyiapkan anggaran untuk pemeliharaan.

"Jadi, tahun 2023 DAK pemeliharaan jalan di Mataram ditunda. Mungkin tahun depan kita dapat lagi," katanya.

Untuk pelaksanaan proyek peningkatan jalan, tambahnya, saat ini dalam tahap persiapan penyusunan perencanaan, dan ditarget pada akhir triwulan pertama atau awal triwulan kedua pekerjaan fisik bisa dimulai.

"Kita susun dan matangkan perencanaan dulu, agar kegiatan bisa berjalan lancar dan sesuai dengan regulasi yang ada," katanya.