"Itu tradisi kita yang sudah turun menurun setiap tahunnya," kata warga keturunan Tionghoa asal Jakarta Simon Sutjipto usai melakukan Sembahyang di Vihara Avalokitesvara Kasemen, Kota Serang, Banten, Jumat.
Pelepasan burung tersebut, menurut dia, merupakan suatu tradisi turun menurun yang melambangkan ungkapan untuk melepas keburukan, permohonan maaf dan keselamatan sekaligus untuk menjaga kelestarian alam.
Simon Sutjipto atau Tjiu Sim Pheng juga menjelaskan, kedatangannya ke Vihara Avalokitesvara Banten itu dilakukan setiap tahun menjelang Imlek untuk melakukan sembahyang dan menjalankan tradisi melepas burung. "Saya dari Jakarta. Setiap tahun ke sini untuk sembahyang buat keselamatan dan kesehatan," katanya.
Ia juga berharap di tahun ini COVID-19 tidak ada lagi sehingga semua jemaat bisa melakukan sembahyang di Vihara tanpa adanya batasan (PPKM). Ditempat yang sama, Kepala Tim (Katim) Patroli Polisi Pariwisata Ditpamobvit Polda Banten Brigadir Adi mengatakan, pihaknya melakukan patroli di Vihara Avalokitesvara Banten menjelang Tahun Baru Imlek 2574 guna menciptakan kondusifitas dan keamanan serta kenyamanan kepada jemaat.
Baca juga: Tradisi Tuk Panjang kembali digelar sambut Imlek
Baca juga: Pemkot Mataram akan memantau keamanan perayaan Imlek 2574
"Kita lakukan patroli ke beberapa tempat wisata religi. Khususnya saat ini ke Vihara Avalokitesvara," kata Kepala Tim Patroli Polisi Pariwisata Ditpamobvit Polda Banten Brigadir Adi usai monitoring Vihara Avalokitesvara.
Ia berharap situasi dan kondisi Kota serang khususnya menjelang tahun baru Imlek ini dalam keadaan kondusif dan aman. "Kita memantau dan mengawasi agar jemaat yang hendak melakukan beribadah merasa aman dan nyaman serta tidak ada hambatan," katanya.