Mataram (Antara Mataram) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta kasus penembakan terhadap tujuh orang Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk empat orang dari Pulau Sumbawa, oleh Polisi Diraja Malaysia, diinvestigasi menyeluruh.
"Hari ini kami surati Menlu dan KBRI di Malaysia, untuk meminta dilakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus penembakan yang menewaskan empat warga NTB, dan tiga orang WNI lainnya di Malaysia," kata Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan, kebijakan menyurati Menteri Luar Negeri (Menlu) RI dan KBRI di Malaysia itu ditempuh setelah pertemuan koordinasi dengan para pihak di wilayah NTB, termasuk Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) NTB Syahrum.
Investigasi menyeluruh itu dipandang penting karena akan memperjelas masalah, yang dilaporkan terkait kasus perampokan.
"Apa betul ada kasus perampokan sehingga dilakukan penembakan. Ini perlu diperjelas, sehingga Menlu RI dan KBRI di Malaysia perlu memperjelasnya melalui investigasi menyeluruh," ujar Amin, putra daerah NTB asal Pulau Sumbawa.
Versi Malaysia, Pada Jumat (11/10), empat orang warga Indonesia namun tidak terdata sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dilaporkan ditembak mati Polisi Diraja Malaysia dalam aksi penggerebekan di rumah susun (rusun) Program Perumahan Rakyat (PPR) di Hiliran Ampang, Kuala Lumpur.
Keempat orang itu masing-masing bernama Wahyudi (28), Hery Setiawan (33), Hapat bin Alamsyah (40 tahun), dan Iknoriansyah (25 tahun).
Keempat warga Indonesia itu diduga melakukan perampokan di rumah milik seorang pejabat di Bukit Internasional, Hulu Kelang.
Polisi Diraja Malaysia menduga empat orang itu anggota "Geng Ah Fatt" yang melakukan aksi perampokan di sejumlah tempat di Malaysia.
Semula dilaporkan tiga diantaranya bagian dari warga NTB yang berasal dari Pulau Sumbawa, namun masuk ke Malaysia melalui Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Namun, ternyata keempatnya memang berasal dari Sumbawa.
Keempat warga NTB itu menggunakan tempat domisili di Lampung, Batam dan Pangkal Pinang, untuk mendapatkan paspor, kemudian masuk ke wilayah Malaysia.
Keempat jenazah warga NTB yang menjadi korban penembakan di Malaysia itu, telah dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Sumbawa, Pulau Sumbawa, NTB, Kamis (17/10) pagi.
Keempat jenazah warga NTB itu dibawa dari Malaysia menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airways, dan tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL), Rabu (16/10) malam.
Selanjutnya keempat jenazah itu diangkut dengan tiga unit ambulans, masing-masing satu unit disediakan Pemprov NTB, BP3TKI NTB dan Pemkab Sumbawa (angkut dua jenazah), menuju kampung halamannya di Pulau Sumbawa. (*)