Lombok Barat (ANTARA) - Sebanyak 1.299 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Mataram, Nusa Tenggara Barat mendukung program Badan Narkotika Nasional (BNN) memerangi narkoba.
Warga binaan menandai dukungan terhadap program tersebut dengan menyanyikan Mars BNN "Antinarkoba" bersama seluruh petugas Lapas Kelas IIA Mataram yang berada di Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Selasa.
Kepala BNN Provinsi NTB Brigadir Jenderal Polisi Gagas Nugraha yang turut menyaksikan kegiatan tersebut mengapresiasi langkah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) NTB yang telah mendukung program BNN tersebut.
"Apabila kita lihat dalam skala nasional, warga binaan yang menyanyikan Mars BNN 'Antinarkoba' ini baru ada di NTB. Ini adalah suatu hal yang aneh, warga binaan pernah kena sanksi kasus narkoba, tetapi dia hafal Mars BNN 'Antinarkoba'," kata Gagas.
Dia pun menyampaikan makna yang terkandung dalam Mars BNN "Antinarkoba" tersebut adalah narkoba sebagai musuh bersama.
Menurut dia, dengan menyanyikan Mars BNN, warga binaan akan menjadi lebih memahami dan menyadari tentang bahaya narkoba.
"Kami yakin, apa yang sudah dinyanyikan tadi akan mereka implementasikan saat kembali ke tengah masyarakat," ujarnya.
Dia pun meyakinkan hal tersebut dengan melihat Lapas Kelas IIA Mataram yang sudah menyediakan fasilitas kebutuhan rehabilitasi pengguna narkoba. Tidak sedikit warga binaan yang turut aktif dalam kegiatan-kegiatan rehabilitasi.
"Di sini, di Lapas Mataram itu sudah ada program rehabilitasi sosial dan medis. Rehabilitasi sosial itu mereka diberikan keterampilan. Mereka sadar itu yang nantinya akan menjadi bekal mereka ketika kembali ke tengah masyarakat," ucap dia.
Kepala Kanwil Kemenkumham NTB Romi Yudianto turut mengapresiasi kegiatan di Lapas Kelas IIA Mataram tersebut. Dia tidak menyangka antusias warga binaan cukup tinggi dalam memerangi narkoba.
"Ini luar biasa sekali, karena warga binaan itu kita tahu sendiri mereka identik melanggar hukum. Tetapi, saat di dalam (lapas), mereka malah terlihat antusias menyuarakan perang terhadap narkoba," kata Romi.
Dia pun menyampaikan bahwa sebagian besar penghuni Lapas Kelas IIA Mataram ini bermasalah dengan perkara narkoba.
"Jumlahnya hampir 70 persen dari total warga binaan. Usia yang berkasus narkoba ini rata-rata 22 tahun ke atas. Mereka lebih banyak pengguna," ujarnya.
Dengan demikian, Romi berharap persoalan narkoba di NTB ini dapat menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat. Menurut dia, upaya pemerintah memerangi narkoba ini sepatutnya mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.
"Jangan sampai nantinya anak-anak generasi penerus bangsa kita terkontaminasi narkoba. Jadi, mari kita bersama-sama perangi narkoba, jauhi keluarga kita dari narkoba," ucap dia.
Kegiatan warga binaan bersama petugas Lapas Kelas IIA Mataram menyanyikan Mars BNN "Antinarkoba" ini merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-21 BNN RI yang jatuh pada 22 Maret 2023.
BNN RI menargetkan pemecahan rekor MURI menyanyikan Mars BNN "Antinarkoba" terbanyak Se-Indonesia yang akan terlaksana secara serentak pada 7 Maret 2023.
Berita Terkait
Polda NTB ungkap pengendalian peredaran narkoba antarprovinsi dalam lapas
Senin, 28 Oktober 2024 18:15
Dinkes siapkan posyandu di Lapas Perempuan III Mataram
Kamis, 17 Oktober 2024 16:45
Kejari Bima limpahkan perkara tersangka korupsi ke pengadilan
Jumat, 13 September 2024 16:11
Satu tahanan kabur usai sidang di PN Mataram masih buron
Jumat, 28 Juni 2024 14:36
Jaksa tahan dua tersangka korupsi APM di Lapas Perempuan Mataram
Senin, 20 Mei 2024 17:22
Jaksa titip penahanan tersangka korupsi KUR BRI di Lapas Lobar
Kamis, 16 Mei 2024 19:41
Cegah stunting, Lapas Perempuan Mataram lakukan bakti sosial
Jumat, 17 November 2023 19:12
Lapas Perempuan Mataram ikuti webinar Inspektorat Jenderal Hukum dan HAM Kemenkumham RI
Selasa, 7 November 2023 22:40