400 anak NTB terima bantuan kesejahteraan sosial

id 400 anak NTB terima bantuan kesejahteraan sosial

400 anak NTB terima bantuan kesejahteraan sosial

Sebanyak 400 orang anak di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima bantuan dana Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) yang disalurkan pemerintah provinsi, di Mataram, Jumat. (Ilustrasi anak jalanan)

"Saya memberikan apresiasi berbagai pihak, khususnya Dinas Sosial NTB dan Lembaga Perlindungan Anak atas kerja kerasnya, hingga program ini bisa terwujud," kata Erica Zainul Majdi.
Mataram (Antara Mataram) - Sebanyak 400 anak di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima bantuan dana Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) yang disalurkan pemerintah provinsi, di Mataram, Jumat.

Bantuan berupa tabungan sebesar Rp800 ribu per anak itu diserahkan secara simbolis oleh tokoh wanita peduli anak di NTB yang juga Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dharma Wanita NTB Erica Zainul Majdi.

Penyerahan dana PKSA itu digelar di Panti Sosial Tresna Werdha Puspa Karma Mataram, yang diprakarsai oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) selaku pengelola dana PKSA yang bersumber dari APBN 2014 itu.

Empat ratus anak yang menerima bantuan dana PKSA itu merupakan anak-anak pilihan berdasarkan kriteria yang disyaratkan Kementerian Sosial, yakni anak-anak terlantar, Anak Memiliki Permasalahan Khusus (AMPK), dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Anak-anak penerima bantuan itu diseleksi oleh LPA NTB, selaku salah satu mitra Kementerian Sosial dalam mengimplementasikan PKSA.

Pada kesempatan itu, Erica Zainul Majdi selaku istri dari Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, mengatakan, bantuan tersebut diharapkan bisa membantu para orangtua dari keluarga-keluarga yang terpilih untuk bisa memenuhi hak-hak dasar anak dan melindungi anak-anak dari situasi terlantar.

"Saya memberikan apresiasi berbagai pihak, khususnya Dinas Sosial NTB dan Lembaga Perlindungan Anak atas kerja kerasnya, hingga program ini bisa terwujud. Apa yang kita lakukan saat ini adalah satu hal yang strategis, karena para anak yang kita dampingi ini adalah aset yang akan menentukan masa depan kita," ujarnya.

Erica mengatakan, tugas pendampingan anak-anak juga merupakan perbuatan mulia, sehingga PKSA bukanlah semata program pemerintah, namun juga sebuah tugas ibadah untuk menjadi bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya manusia.

Karena itu, ia mengajak anak-anak tersebut untuk selalu bersyukur, dan menjadikan bantuan tersebut sebagai bagian dari upaya meraih masa depan yang cemerlang.

"Jangan bermalas-malas untuk sekolah dan belajar, sebab jika dalam perjalanan nanti terlihat bermalas-malasan maka program ini akan dihentikan. Kalau itu yang terjadi, berarti kita menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi orang yang lebih baik dan bisa membantu keluarga serta banyak orang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB Bachrudin mengatakan, PKSA merupakan program berkelanjutan, dan pada 2013 menyasar sebanyak 3.800 orang anak.

Pada 2014 juga diproyeksi menyasar jumlah yang sama, diawali dengan 400 anak dibawah bimbingan LPA NTB kemudian pada tahap berikutnya yang menyasar ratusan anak lainnya dalam bimbingan lembaga pemerhati anak lainnya.

"Anak-anak sasaran bantuan PKSA itu didorong hingga merampungkan program pendidikan dasar sembilan tahun, makanya dibantu setiap tahun," ujarnya. (*)