Riyadh (ANTARA) - Keputusan OPEC+ tidak dipolitisasi dan didasarkan pada fundamental pasar, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, Senin (20/2). Ia menambahkan bahwa aliansi produsen minyak cukup fleksibel untuk menyesuaikan kebijakan sesuai dengan kebutuhan.
Pangeran Abdulaziz berbicara di sebuah forum media di Ibu Kota Riyadh tentang keputusan Oktober lalu untuk memangkas target produksi grup tersebut sebesar 2 juta barel per hari. Kelompok yang terdiri atas Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, menyetujui pemotongan hingga akhir 2023.
Baca juga: Harga minyak jatuh saat banyak pasokan cadangan AS
Baca juga: Minyak turun jelang pertemuan OPEC+
Pangeran Abdulaziz menegaskan kembali dalam sebuah wawancara dengan Energy Aspects minggu lalu bahwa keputusan itu dikunci (dipertahankan) untuk sisa tahun ini.
Berita Terkait
Menteri OPEC mendukung mengurangi produksi Arab Saudi, Rusia, Aljazair
Kamis, 6 Juli 2023 9:05
Harga minyak mentah turun terseret kekhawatiran
Rabu, 7 Juni 2023 7:57
Minyak beragam di tengah data persediaan AS
Kamis, 6 April 2023 7:53
Harga minyak naik tipis, pasar pertimbangkan pemotongan OPEC+
Rabu, 5 April 2023 6:53
Wall Street ditutup beragam, S&P 500 menguat saham minyak
Selasa, 4 April 2023 8:19
Kemenkeu cermati rencana pemangkasan produksi OPEC+
Kamis, 13 Oktober 2022 7:08
OPEC+ setujui pangkas produksi minyak
Kamis, 6 Oktober 2022 6:44
Minyak naik karena OPEC+ setujui pengurangan produksi
Kamis, 6 Oktober 2022 6:32