Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa menaruh perhatian kepada para pedagang kecil dan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang turut "ngunduh berkah" saat digelar Haul Akbar KH Achmad Asrory Al Ishaqy di Surabaya.
"Pedagang-pedagang kecil, UMKM di sekitar sini, bisa kita lihat sangat banyak. Bersama-sama, semoga kita bisa ngunduh berkah melalui Haul Akbar ini," kata Khofifah melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Haul Akbar di Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafi Al Fithrah Jalan Kedinding Lor 99 Surabaya itu berlangsung selama dua hari, 25 - 26 Februari 2023. Gubernur Khofifah hadir pada Sabtu (25/2) malam.
Haul Akbar KH Achmad Asrory Al Ishaqy digelar rutin pada bulan Sya'ban setiap tahun. Tahun ini merupakan yang pertama kalinya digelar untuk masyarakat atau jamaah dari luar Ponpes, setelah berturut-turut tiga tahun sebelumnya diselenggarakan terbatas akibat pandemi virus corona (COVID-19).
Tampak jamaah yang hadir tidak hanya dari wilayah Jawa Timur, melainkan juga dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura , Brunei Darussalam dan berbagai negara dari Timur Tengah. "Ini adalah wujud kekuatan resonansi spiritual yang dibangun Mursyid Akbar Al Khidmah KH Achmad Asrory Al Ishaqy secara global," ujar Khofifah.
Menurut dia, momen Haul Akbar KH Achmad Asrory Al Ishaqy menunjukkan sebuah ukhuwah islamiyah yang luar biasa. "Keguyuban semacam ini merupakan wujud kekuatan yang membawa berkah bagi masyarakat di sekitar Ponpes Assalafi Al Fithrah Surabaya. Menjadi agenda tahunan yang dinanti-nanti, Haul Akbar KH Achmad Asrory Al Ishaqy diharapkan pula menjadi penyemarak dan pengungkit UMKM yang ada di sekitar Ponpes," katanya.
Baca juga: Kepri terbaik keempat se-Indonesia penggunaan produk dalam negeri
Baca juga: MPR dukung rencana bunga pinjaman nol persen UMKM
Gubernur Khofifah mendorong kegiatan yang berskala besar ini menjadi kesempatan pemberdayaan ekonomi santri atau Santriprenuer. Mantan Menteri Sosial itu memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus berkomitmen mendukung pemberdayaan ekonomi Ponpes melalui program "One Pesantren One Product". "Iklim semacam inilah yang harus kita jaga dan tumbuh kembangkan. Iklim yang mendukung perputaran roda perekonomian dari lini terbawah," kata dia.