Mataram, (Antara) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat mendanai pembuatan film yang lebih banyak menonjolkan keindahan alam Pulau Lombok dalam rangka meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah itu.
"Kami memberikan dukungan karena konsep film tersebut cocok dengan `genre` untuk segmentasi wisatawan," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Taufan Rahmadi, di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan film berjudul "Jangan datang ke Lombok nanti gak mau pulang, itu diproduksi oleh tim dari Symphoni Creative yang bernaung di bawah CV Kyma Production, dengan sutradara Dwiyanto Achmadi.
Setelah proses produksi rampung, kata Taufan, film tersebut akan diperbanyak dalam bentuk "compact disc" yang akan disebar hingga ke luar daerah untuk ditayangkan secara luas.
"Nanti kami juga akan memanfaatkan jaringan di tingkat BPPD Pusat agar bisa ditayangkan di stasiun televisi swasta nasional," ujarnya.
Dwiyanto Achmadi, selaku sutradara menjelaskan film berjudul "Jangan datang ke Lombok nanti gak mau pulang, itu menceritakan sejumlah pemuda lokal dan dari luar Pulau Lombok, yang ingin sekali berwisata keluar daerah.
Namun, setelah mencoba menelusuri sejumlah destinasi wisata di pulau yang dijuluki seribu masjid itu, mereka terpukau dengan keindahan alam dan keunikan budayanya, sehingga mereka enggan untuk pulang ke kampung halamannya karena ingin berlama-lama di Lombok.
"Film ini kami garap bekerja sama dengan BPPD NTB dan bisa dikonsumsi oleh semua kalangan, termasuk anak-anak," ucap Dwiyanto.
Setelah melakukan syuting selama dua bulan di beberapa lokasi, ia menilai destinasi wisata di Pulau Lombok, terbilang masih alami.
Namun, keindahan panorama alam dan budaya suku Sasak (nama etnis Lombok) belum banyak dikenal oleh orang dari daerah lain dan luar negeri, termasuk juga masyarakat Lombok sendiri.
Sejumlah destinasi yang ditonjolkan dalam film tersebut, seperti Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, yang dikenal sebagai daerah pertanian dengan panorama alam pegunungan. Daerah ini juga menjadi salah satu jalur pendakian menuju Gunung Rinjani.
Selain itu, pantai Mawun, di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, yang sekarang terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sebagai destinasi wisata baru setelah Pantai Senggigi.
"Kami melakukan syuting di lima kabupaten/kota di Pulau Lombok, untuk memperkenalkan potensi di masing-masing daerah. Dan itu menjadi sudut pandang orang luar terhadap keindahan dan keunikan Lombok," ucapnya.
Film yang digarap selama lima bulan dengan dana operasinal hanya Rp15 juta tersebut akan diluncurkan secara resmi pada saat momen hari ulang tahun (HUT) Ke-56 Provinsi NTB, pada 17 Desember 2014, sekaligus menjadi kado ulang tahun.