DANAU SEGARA ANAK TERCEMAR ABU LETUSAN BARUJARI

id

          Mataram,  4/5 (ANTARA) - Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani mulai tercemar abu letusan Gunung Barujari sehingga warna air di danau tersebut berubah.

         Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), M. Arief Tongkagie, mengungkapkan hal itu kepada wartawan di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Senin.

       Danau Segara Anak berada pada ketinggian 2.010 meter dari total ketinggian Gunung Rinjani (3.726 meter dari permukaan laut/dpl), sedangkan Gunung Barujari yang meletus merupakan anak Gunung Rinjani.

         "Petugas TNGR di lapangan melaporkan warna Danau Segara Anak yang dulunya hijau kini agak gelap yang diduga akibat tercemar abu letusan Gunung Barujari," ujarnya.

         Menurut dia, kondisi itu menunjukkan kawasan di sekitar Gunung Barujari yang terdeteksi sebagai pusat letusan, seperti Danau Segara Anak dan Pelawangan, sudah terkena abu dan material letusan lainnya.

         Hal itu berarti para pendaki Gunung Rinjani tidak diperbolehkan berada di kawasan itu, dan yang sudah terlanjur mendaki diharuskan keluar dari kawasan pendakian tersebut.

         Sejak 2 Mei lalu, para petugas TNGR terus berupaya menganjurkan para pendaki Gunung Rinjani agar segera meninggalkan kawasan karena dikhawatirkan terkena gas beracun yang disemburkan dari letusan gunung tersebut.

         "Kami harus pastikan bahwa tidak boleh ada pengunjung TNGR yang mendaki, sedangkan 12 wisatawan yang sudah terlanjur mendaki diminta  segera turun," ujarnya.

         Tongkagie mengatakan, pihaknya sudah menutup sementara pendakian Gunung Rinjani karena adanya letusan anak Gunung Rinjani itu, namun masih saja ada pengunjung yang mau melakukan pendakian.

         "Kami terpaksa menghalau tiga wisatawan dari Eropa dan dua wisatawan domestik dari Jakarta yang bersikeras hendak mendaki  pada Senin (4/5) pagi.

         Ia mengatakan, mereka dilarang mendaki tetapi tetap "ngotot" dengan alasan tidak apa-apa. Mereka kemudian dapat memaklumi kebijakan penghentian sementara aktivitas pendakian setelah dijelaskan berkali-kali.

         Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana di Bandung menyatakan status Gunung Barujari  dinaikkan dari normal level I menjadi waspada level II terhitung sejak 2 Mei pukul 16.30 Wita, sehingga aktivitas pendakian dihentikan sementara.

         Gunung Rinjani merupakan gunung berapi aktif tipe A, terdapat dua kerucut di bagian timur danau atau kaldera Rinjani (Danau Segara Anak), masing-masing Gunung Barujari atau Gunung Tenga yang tingginya mencapai 2.376 meter dpl dan Gunung Mas atau Gunung Rombongan yang tingginya 2.110 meter dpl.(*)