Pemkot Mataram NTB relokasi pedagang durian di Taman Jangkar Ampenan

id Durian Mataram,Disdag,Tata

Pemkot Mataram NTB relokasi pedagang durian di Taman Jangkar Ampenan

Ilustrasi: salah satu titik pedagang durian musiman di Jalan Langko, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera merelokasi pedagang musiman durian di Taman Jangkar Kota Tua Ampenan, ke areal parkir Pasar ACC sebagai bagian penataan di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Selasa, mengatakan relokasi itu dilakukan karena kawasan itu akan ditata menjadi ruang kreatif pentas seni dan budaya oleh Dinas Pariwisata Kota Mataram. "Karena itu pedagang musiman durian yang jumlahnya sekitar 20 lebih, akan kami relokasi ke areal parkir Pasar ACC," katanya.

Dikatakan, agar tidak ada penolakan dari para pedagang, Disdag mulai melakukan sosialisasi kepada pedagang sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk menempati lahan baru. Relokasi ini, lanjutnya, bukan mematikan usaha pedagang musiman durian, namun ini menjadi bagian penataan kawasan Kota Tua Ampenan. Apalagi areal tersebut sudah direncanakan menjadi ruang kreatif pementasan seni budaya lokal. "Kami tidak ingin mematikan usaha pedagang. Justru kita menata dan mereka akan menempati lahan relokasi yang lebih baik," katanya.

Terkait dengan itu, dia berharap para pedagang durian bisa kooperatif terhadap kebijakan pemerintah kota untuk mendukung program-program unggulan yang telah direncanakan Pemerintah Kota Mataram. "Sedangkan untuk pedagang durian di kawasan Selagalas, belum bisa kita tata karena belum ada lahan relokasi. Kita akui, keberadaan mereka juga mengganggu arus lalu lintas," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi sebelumnya menargetkan, sekitar Agustus-September 2023, ruang kreatif tersebut sudah bisa dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan pembinaan dan pementasan seni budaya baik lokal maupun modern.

Dikatakan, untuk bisa mengejar target pemanfaatan ruang kreatif itu, Dispar Kota Mataram sudah mengalokasikan anggaran Rp200 juta untuk merampungkan tahapan penataan gedung ruang kreatif.

"Gedung itu tinggal kita lengkapi dengan jendela, pintu, talang air, serta pembersihan dan cat di bagian dalamnya. Insya Allah kita usahakan pas HUT Kota Mataram 31 Agustus bisa dimanfaatkan," katanya.

Dikatakan, pemanfaatan ruang kreatif ini akan menjadi satu kesatuan dengan penataan Taman Jangkar Kota Tua Ampenan, karena berbagai atraksi kesenian dan budaya yang akan digelar masyarakat dilaksanakan di badan jalan yang selama ini dimanfaatkan sebagai tempat pedagang musiman durian berjualan.

Baca juga: Disdag Mataram NTB siapkan draf penataan dan zonasi PKL
Baca juga: DLH Mataram mengoptimalkan pemilihan sampah di TPS


"Badan jalan antara Taman Jangkar dan gedung ruang kreatif akan kita tutup, sehingga para seniman dan budayawan bisa menggelar berbagai kegiatan dan atraksi secara berkala," katanya.

Sedangkan di dalam gedung, akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif atau usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk peningkatan kualitas, kuantitas, termasuk manajemen pelaku usaha. "Pelatihan misalnya terkait pengolahan, kemasan, promosi, termasuk pengelolaan manajemen keuangan," katanya.