BPH Migas memastikan pasokan BBM dan LPG di NTB lancar jelang Idul Fitri

id BPH Migas,Pertamina Patra Niaga,Pasokan BBM,Idul Fitri

BPH Migas memastikan pasokan BBM dan LPG di NTB lancar jelang Idul Fitri

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman (kiri), bersama Integrated Terminal Manager Ampenan Firman Nugroho, dan Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah NTB Aris Irmi (kanan), saat melakukan pengecekan stok di Depo LPG Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (20/4/2023). ANTARA/Awaludin

Lombok Barat (ANTARA) - Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied petroleum gas (LPG) di Nusa Tenggara Barat aman dan lancar menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Khusus BBM dan LPG kalau menjelang lebaran dan mudik permintaan naik, maka kita harus yakinkan bahwa stok-stok di seluruh Indonesia, termasuk di NTB tersedia cukup. Jadi berapapun jumlahnya teman-teman Pertamina siap," kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman, dalam kunjungannya ke Depo LPG di Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Kamis.

BPH Migas, kata dia, menjadi bagian dari Posko Nasional Siap Monitor Kondisi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selama periode Idulfitri 2023.

Salah satu fokus dari posko yang dibentuk oleh Kementerian ESDM tersebut adalah mengamankan penyaluran BBM dan LPG.

Oleh sebab itu, kata Saleh, kunjungan ke NTB dalam rangka mengecek kelancaran pasokan dan stok yang ada di terminal BBM dan terminal LPG dalam posisi aman dan lancar menjelang lebaran.

"Kami ingin memastikan bahwa stok yang ada di terminal dibarengi dengan kebutuhan harian. Kalau program harian naik, maka stok juga kita harapkan naik supaya kita jaga daya tahan penyalurannya," ujarnya.

Dari hasil kunjungan, menurut Saleh, kondisi stok dan pasokan BBM dan LPG, khususnya di Pulau Lombok, NTB dalam keadaan aman. Misalnya, untuk ketersediaan solar masih aman hingga 6 hari, sedangkan pertalite ketahanan stok selama 5,5 hari, dan LPG selama 6 hari ke depan.

Pihaknya berharap Pertamina di NTB, bisa terus menjaga daya tahan stok tersebut sehingga kebutuhan masyarakat selalu terpenuhi, terutama pada saat momen Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Kenaikan permintaan pertalite tentu  pada saat lebaran. Dibanding Februari, Maret naik 10 persen dari rata-rata kebutuhan di luar lebaran. Tapi kalau solar cenderung turun karena kegiatan niaga dan pabrik-pabrik justru berkurang," ucapnya.

Integrated Terminal Manager Ampenan Firman Nugroho mengatakan kondisi stok di terminal BBM maupun terminal LPG sesuai kebutuhan. Begitu juga dengan pasokan tetap lancar menggunakan kapal laut.

Pihaknya juga akan memajukan waktu penyaluran BBM ke SPBU dari sebelumnya pukul 05.00 Wita dimajukan menjadi pukul 04.00 Wita selama Ramadhan. Sedangkan pada saat hari perayaan lebaran, waktu penyaluran dari terminal BBM ke SPBU dimajukan menjadi pukul 02.30 Wita.

"Sebelum H-1 kami sudah koordinasi stok di SPBU tidak ada yang lambat terdistribusi. Dan kami juga sudah meminta seluruh SPBU untuk siaga menerima kiriman BBM," ujarnya.

Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah NTB Aris Irmi menambahkan seluruh SPBU dan SPBE sudah diinstruksikan agar menjaga keamanan stoknya selama momen Lebaran.

Sebab, kebutuhan masyarakat, khususnya untuk BBM gasoline diperkirakan mulai meningkat pada minggu terakhir Ramadhan 1444 Hijriah, dari rata-rata harian sebesar 1.650 kilo liter naik menjadi 2.000 kilo liter per hari.

"Untuk di SPBU, kita minta agar stoknya di build up mulai dari 14 hari sebelum hari H untuk mengamankan layanan BBM bagi konsumen khususnya yang mudik ataupun bermobilisasi," katanya.