Sementara Ketua Lembaga Pengkajian Pengembangan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Ummat yang sekaligus menjadi imam, Muhammad Anugerah Arifin mengatakan secara internal sudah membangun komitmen dengan aparatur pemerintah dan keamanan untuk berkomitmen pelaksanaan shalat id sebisa mungkin tidak menggangu ibadah umat Islam yang masih melaksanakan ibadah puasa termasuk non muslim yang beraktivitas di seputaran kampus Muhammadiyah Mataram.
"Kami harap apa yang sudah di bangun panitia dan pengurus Muhammadiyah bisa memberikan edukasi bahwa Muhammadiyah sudah menggunakan metode hisab bukan sekali ini saja berbeda dengan pemerintah. Namun kami secara internal sama sekali tidak ada prinsip menyalahkan yang lain. Kami berjalan dengan keyakinan bahwa hisab dengan metode hisab hakiki nujudul hilal adalah cara yang efektif untuk menentukan satu Syawal perhitungannya tepat terjadi pada tenggelam matahari kemarin sehingga kita melaksanakan Idul Fitri pada hari ini," katanya.