Pengamat sebut Mahfud MD potensial jadi bakal cawapres Ganjar

id Mahfud MD cawapres,Mahfud MD Cawapres Ganjar Pranowo,Mahfud MD potensial cawaspres,Mahfud MD

Pengamat sebut Mahfud MD potensial jadi bakal cawapres Ganjar

Tangkapan layar Pakar komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad dalam diskusi yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekolah Politik dan Komunikasi Indonesia, Jumat (22/7). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai bahwa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi salah satu kandidat potensial bakal calon wakil presiden (cawapres) yang kiranya dapat dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.

Dia menyebut figur Mahfud MD yang dapat mendampingi Ganjar tersebut muncul apabila kriteria kandidat bakal cawapres bersumber pada variabel model kepemimpinan maupun performa kinerja ketika memimpin suatu lembaga negara atau Pemerintahan.

“Tentu ada banyak tokoh-tokoh potensial yang berpeluang di situ. Mulai dari jajaran menteri yang saat ini membantu Presiden Jokowi, pimpinan partai hingga kepala-kepala daerah atau mantan kepala daerah. Mahfud MD salah satu tokoh yang potensial,” kata Nyarwi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, peluang Mahfud MD sebagai salah satu kandidat potensial bakal cawapres bisa semakin membesar apabila penegakan hukum dianggap menjadi isu yang paling krusial di masa depan dan di mata elite politik, serta mayoritas pemilih Indonesia.

“Namun jika isu tersebut kurang dipandang penting oleh elite-elite parpol dan juga oleh para pemilih, maka peluang Mahfud untuk mendapatkan tiket cawapres dan dinominasikan oleh partai-partai pendukung Presiden Jokowi, saya kira akan makin kecil,” tuturnya.

Di sisi lain, Nyarwi menilai peluang Mahfud sebagai salah satu kandidat potensial bakal cawapres sejauh ini masih kecil lantaran belum munculnya dukungan dari elite-elite pimpinan partai politik untuk menominasikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

“Kedua, data-data survei dari lembaga-lembaga kredibel juga mengindikasikan dukungan pemilih ke Mahfud sebagai sosok cawapres juga masih sangat rendah,” ucapnya.

Selain variabel model kepemimpinan dan performa kepemimpinan, dia menyebut kriteria kandidat bakal cawapres untuk diduetkan dengan Ganjar bisa pula bersumber pada variabel faktor elektoral atau seberapa kuat figur tersebut didukung oleh pemilih.

Masalahnya, kata dia, bursa tiket bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar akan menjadi rebutan para tokoh maupun pimpinan partai politik, khususnya partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yakni Partai Golkar, PAN, dan PPP.

“Saya kira ketum-ketum partai yang nantinya bergabung dengan PDIP untuk memasangkan kandidat cawapres yang mendampingi Ganjar akan mematok sejumlah kriteria yang harus dipenuhi,” ujarnya.